Radarselatan.bacakoran.co - Para peneliti mengingatkan potensi ancaman tersembunyi dari bahan kimia yang terkandung dalam tali jam tangan pintar dan perangkat pelacak kebugaran.
Menurut laporan Medical Daily, sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, mengevaluasi 22 merek perangkat yang dapat dikenakan.
Hasilnya, sembilan di antaranya mengandung asam perfluoroheksanoat (PFHxA) dengan konsentrasi sangat tinggi.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Udang untuk Kesehatan
BACA JUGA:Gangguan Kesehatan Mental dan Lingkungan Picu Kekerasan pada Anak, Begjni Mencegahnya
PFHxA adalah salah satu jenis zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), yang sering digunakan untuk membuat produk tahan air, panas, dan noda.
Namun, paparan bahan kimia ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan kesuburan, hipertensi terkait kehamilan, preeklamsia, peningkatan kadar kolesterol, penurunan respons imun, serta peningkatan risiko kanker testis dan ginjal.
BACA JUGA: Tidur Lampu Menyala Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan, Catat 5 Dampaknya
BACA JUGA:Orang Tua Diimbau Segera Daftarkan Bayi Baru Lahir Sebagai peserta BPJS Kesehatan
Pada anak-anak, PFAS dapat memengaruhi hormon dan perkembangan, serta meningkatkan risiko kerusakan hati, penyakit tiroid, dan asma.
Dalam penelitian tersebut, tim menggunakan analisis sinar ion emisi sinar gamma yang diinduksi partikel dan spektrometri massa tandem kromatografi cair untuk mengukur kandungan fluor total dalam produk.
Tingginya kadar fluor menjadi indikator adanya PFAS.
BACA JUGA:Ini Manfaat Jamur Lingzhi untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Rutinitas Malam Hari yang Mendukung Kesehatan Jantung
Peneliti juga mengidentifikasi jenis PFAS yang terkandung dalam tali jam tangan pintar dan pelacak kebugaran.
"Dari 22 sampel yang diuji, 15 menunjukkan konsentrasi fluor total yang tinggi, sementara sembilan lainnya mengandung PFHxA. Beberapa produk juga menggunakan surfaktan lain yang tidak teridentifikasi dalam analisis kami," ujar Alyssa Wicks, penulis utama studi tersebut.
Graham Peaslee, salah satu peneliti lainnya, menyatakan Hal yang paling mencolok dalam penelitian ini adalah konsentrasi PFAS yang sangat tinggi pada beberapa produk, bahkan lebih dari 1.000 bagian per miliar PFHxA, jauh lebih tinggi dibandingkan produk konsumen lainnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Tenaga Kesehatan di Kaur Datangi DPRD, Tuntut Diangkat PPPK Full Time
BACA JUGA:Cara dan Syarat Membuat BPJS Kesehatan Secara Online dan Offline! Cek Biaya Berdasarkan Kelas
Jam tangan pintar dan perangkat pelacak kebugaran kini menjadi bagian penting dalam gaya hidup banyak orang, dengan rata-rata pengguna memakainya selama 11 jam setiap hari.
Studi ini menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran terhadap potensi risiko dari bahan kimia yang terkandung dalam perangkat tersebut. (**)