Fakta dan Mitos Seputar Konsumsi Kecap untuk Kesehatan

Fakta dan Mitos Seputar Konsumsi Kecap untuk Kesehatan-Istimewa-Dokumen

RadarSelatan.bacakoran.co - Kecap menjadi salah satu bumbu masak yang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Rasanya yang khas, baik manis maupun asin, sering menjadi pelengkap hidangan. 

Namun, benarkah kecap memiliki dampak besar terhadap kesehatan, khususnya bagi yang sedang diet atau memiliki kondisi tertentu? Berikut penjelasan dari dr. Haikal dalam program Hidup Sehat.

BACA JUGA:Perhatian, Mulai Sekarang Kurangi Konsumsi Kecap Manis, Jika Tidak Ini 7 Akibat Yang Bisa Dialami

BACA JUGA:Infrastruktur dan Kesehatan Masih Jadi Prioritas

1. Kecap dan Penurunan Berat Badan: Fakta atau Mitos?

Banyak yang menganggap kecap manis atau asin dapat menghambat penurunan berat badan. 
Menurut dr. Haikal, anggapan ini sebagian besar adalah mitos. 

"Satu sendok makan kecap manis hanya mengandung sekitar 8-12 kalori, jadi jika dikonsumsi wajar tidak berpengaruh signifikan pada diet," ujarnya. 

Namun, konsumsi berlebihan seperti menambahkan kecap di setiap hidangan bisa meningkatkan asupan kalori secara tidak sadar.

2. Kecap sebagai Anti-Alergi?

Isu lain yang beredar adalah kecap memiliki sifat antialergenik. 

Ternyata, menurut dr. Haikal, klaim ini tidak memiliki bukti kuat. Penelitian terkait sangat terbatas. 

Justru protein dari kedelai atau ikan yang diolah bisa memicu pelepasan senyawa tertentu yang menimbulkan alergi.

BACA JUGA:5 Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Diabetes!

BACA JUGA:Pemprov Fokus Benahi Pendidikan dan Kesehatan Pulau Enggano

3. Amankah untuk Penderita Diabetes?

Kandungan gula dalam kecap manis membuat sebagian penderita diabetes khawatir. 
Namun, dokter menegaskan bahwa konsumsi dalam jumlah kecil masih aman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan