radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Kasus orang tak dikenal (OTK) meracun sapi di pinggir jalan kembali marak akhir-akhir ini.
Setelah sebelumnya ada kejadian sapi bali betina berukuran besar mati dengan mulut berbusa di Desa Nanjunga Kecamatan Pino Raya beberapa hari lalu.
BACA JUGA:Demi Keamanan Pengunjung, Pasar Ampera Perlu Pasang Portal Otomatis
Ada lagi kejadian serupa di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya.
Selasa (14/1/2025) dini hari, dua ekor sapi bali betina milik Masuhan (60) dan Muasri (45) warga setempat mati mengenaskan di tengah jalan.
Saat ditemukan warga, dua ekor sapi bali tersebut mati dalam kondisi mulut berbusa dan perut mengembang. Diduga kuat ternak sapi tersebut sudah termakan racun potassium yang sengaja ditebar OTK.
Saat pelaku beraksi, tidak ada satupun warga yang melihat dan mendengar. Warga baru mengetahui ada dua ternak mati setelah pengendara mau lewat dan memanggil warga yang rumahnya dekat dengan lokasi.
BACA JUGA:Pelayanan RSHD Manna Dikeluhkan, Waka I: Jangan Cuma Bagus di Spanduk
“Kejadian itu sekitar pukul 04.05 WIB atau sebelum salat subuh. Kebetulan saat itu tetangga kami mau keluar rumah dan melihat ada sapi tergeletak di tengah jalan. Saat dicek, kondisinya sudah mati mengenaskan,” ujar Saudah (47) warga setempat.
Lanjutnya, warga sempat tidak mengetahui pemilik sapi tersebut. Namun setelah disiarkan melalui grup whatsaap desa, barulah ada warga yang menyahut dan mengenali ternak melalui kalung yang terpasang dileher.
“Kalau ternak yang milik Muasri lokasi matinya tepat di tengah jalan. Sementara milik Masuhan agak masuk ke kebun sawit, namun tetap terlihat dari jalan,” imbuhnya.
BACA JUGA:Pihak Keluarga Surati Polres, Tak Percaya Tersangka Bertindak Sendirian
Terpisah, Kades Talang Padang Sumantri, A.Md membenarkan kejadian tersebut. Sumantri menduga hal itu besar kemungkinan dilakukan kawanan maling ternak yang ingin mengambil paksa ternak warga.
“Kejadian seperti ini sudah sering di desa kami. Makanya kami ingatkan betul warga agar rutin mengandangkan ternak. Hewan ternak kalau diliarkan memang resikonya tinggi,” ujar Sumantri.
Iapun lantas mengajak warganya untuk kembali menggiatkan patroli malam dan juga mengaktifkan poskamling. Sebab, jika semakin lalai dikhawatirkan akan banyak ternak menjadi korban dan warga semakin rugi.