radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pilkada telah selesai. Apa kabar pengusutan dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Bengkulu Selatan?
Sebelumnya dugaan pemotongan dana PIP sempat heboh berbarengan dengan tahapan Pilkada serentak tahun 2024. Bahkan sejumlah pihak menduga adanya politisasi di balik hal tersebut.
BACA JUGA:Kenalkan Coretax, KP2KP Manna Permudah Urusan Pajak Masyarakat
Kejari Bengkulu Selatan memastikan pengusutan dugaan pemotongan dana PIP terus berlanjut. Jaksa masih mengumpulkan data dan keterangan untuk menguatkan informasi adanya pemotongan uang bantuan yang bersumber dari APBN itu.
“Pengusutan dugaan pemotongan PIP masih terus berlanjut. Kami masih menelusuri data lapangan untuk mengumpulkan semua keterangan yang menguatkan informasi tersebut,” kata Kasi Intel Kejari Bengkulu Selatan Hendra Catur Putra MH.
BACA JUGA:Lelang Blok Tambang Batu Bara, Bisa Picu Kerusakan Lingkungan
Ditegaskan Kasi Intel, pihaknya telah turun ke lapangan untuk mencari petunjuk dugaan pemotongan PIP.
Dari beberapa penerima PIP yang ditemui, rerata semuanya mengakui adanya pemotongan atau cash back setelah uang tersebut dicairkan atau diambil dari bank.
BACA JUGA:Terkait Polemik Tapal Batas Dengan Bengkulu Selatan, Ini Sikap Pemkab Kaur
“Kami sudah turun ke lapangan untuk menelusuri dugaan pemotongan PIP ini. Dari hasil temuan kami, memang ada indikasi itu. Tapi belum bisa kami sampaikan lebih lanjut temuan kami seperti apa, itu akan menjadi bahan proses penyelidikan,” ujar Kasi Intel.
Modus pemotongan dana PIP memang tidak terlalu kasar, pelakunya bermain halus. Cash back itu diberikan penerima dengan alasan keikhlasan.
BACA JUGA:Stok Obat Kosong, Pelayanan RSHD Manna Kembali Dikeluhkan
Namun di balik itu, ada ancaman yang tidak langsung kepada penerima. Bagi yang menolak memberikan cash back setiap kali dana PIP cair, maka akan dicoret dari daftar penerima PIP selanjutnya.
Perputaran uang hasil pemotongan dana PIP di Bengkulu Selatan diprediksi cukup besar. Sebab jumlah penerima dari jenjang SD sampai SLTA mencapai 14 ribu orang.
BACA JUGA:Pemprov Anggarkan Rp28 Miliar Untuk TPP Setiap Bulan