RadarSelatan.bacakoran.co - Bagi pencinta hewan terkena cakaran kucing mungkin sudah biasa. Namun, mulai sekarang sebaiknya kamu tidak mengabaikan luka bekas cakaran kucing.
Selain membuat perih, cakaran dan gigitan kucing dapat mengakibatkan penyakit infeksi bakteri dari air liur kucing. Penyakit ini dikenal juga dengan cat scratch disease (CSD) atau cat scratches fever.
Ada berbagai keluhan kesehatan yang bisa terjadi ketika kamu terkena cakaran kucing. Apalagi bila hewan tersebut terinfeksi bakteri tertentu. Nah, berikut adalah bahaya cakaran kucing yang harus kamu waspadai:
1. Cakaran dan gigitan kucing mengandung bakteri
Cat scratch disease (CSD) adalah penyakit infeksi karena bakteri bernama Bartonella henselae. Bakteri ini berkembang dalam air liur kucing. Menurut penelitian, kucing mendapatkan bakteri ini dari kutu.
BACA JUGA:Mata Sayu Sebelah, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Merasa Dejavu, Ini Arti dan Penyebabnya Yang Harus Kamu Ketahu
CSD menular ketika kucing yang terinfeksi bakteri menjilati luka terbuka, menggigit, atau mencakar kulit manusia dengan cukup dalam hingga merusak permukaan kulit. Anak kucing berusia kurang dari satu tahun yang sering menggaruk kulitnya, lebih berpotensi menginfeksi penyakit ini.
2. Gejala berupa benjolan merah
Gejala CSD sering muncul beberapa hari setelah seseorang terkena infeksi. Tanda pertama yang muncul biasanya berupa benjolan merah atau melepuh di tempat cakaran atau gigitan. Benjolan ini mungkin tidak terasa sakit, tetapi sering kali terdapat kerak dan bisa berisi nanah.
BACA JUGA:Makanan Gorengan Tidak Sehat? Jangan Salah, Ini Tips Membuat Gorengan Lebih Sehat
BACA JUGA:Senin, Puskesmas Tais Mulai Tempati Gedung Baru
Dalam dua minggu ke depan atau bahkan setelah benjolan sembuh, gejala lainnya mungkin akan mulai terlihat yaitu:
Demam ringan.
Nyeri otot, tulang, dan sendi.
Sakit kepala.
Kelelahan.
Nafsu makan yang buruk.
Pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening).
Kelenjar getah bening yang membengkak sering kali berada di sekitar area yang terinfeksi. Jadi, misalnya jika kucing menggigit lengan, maka kelenjar di ketiak bisa membengkak atau berisi nanah.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Motivasi Adalah Kunci Perkembangan Anak
BACA JUGA:Bulan Maret PPN Pasar Lama Mulai Dibangun
3. Berpotensi menyebabkan komplikasi serius
Walaupun jarang terjadi, CSD dapat mengakibatkan komplikasi serius bagi kucing maupun manusia. Bagi manusia, kondisi ini dapat memengaruhi otak, mata, jantung, atau organ dalam lainnya. Komplikasi ini lebih mungkin terjadi pada anak usia 5-14 tahun dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Nah, baru-baru ini di Amerika Serikat terdapat kasus CSD yang menyebabkan seorang pria kehilangan sebagian penglihatannya. Sebelumnya pria ini sempat mengeluh mengalami demam berulang dan sakit kepala terus-menerus.
BACA JUGA:Petani di Bengkulu Selatan Diimbau Manfaatkan Pupuk Buatan
BACA JUGA:Validasi DTKS Jangan Sampai Salah Hapus Data!
Kemudian saat menyetir tiba-tiba ia mengalami kehilangan sebagian penglihatannya. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata pria ini mengidap CSD dengan pembengkakan di sekitar saraf optiknya. Tidak main-main bukan, komplikasinya?
4. Faktor risiko cat scratch disease
Siapa pun yang berinteraksi dengan kucing memiliki risiko tertular CSD. Akan tetapi, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki peningkatan risiko terkena sakit parah akibat penyakit ini.
Kelompok orang yang termasuk dalam kategori ini, yaitu:
Ibu hamil.
Pengidap kanker.
Pengidap diabetes.
Orang dengan HIV/AIDS.
Memiliki organ yang ditransplantasikan.
BACA JUGA:Perhatian, Mulai Sekarang Kurangi Konsumsi Kecap Manis, Jika Tidak Ini 7 Akibat Yang Bisa Dialami
BACA JUGA:3 Minuman Herbal untuk Membersihkan Racun di Perut