radarselatan.bacakoran.co - Benih berkualitas memegang peranan penting dalam menentukan hasil panen.
Bersama dengan faktor-faktor produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, dan iklim, benih yang berkualitas akan menghasilkan panen yang optimal.
Walaupun sarana produksi sudah cukup tersedia, jika benih yang digunakan berkualitas rendah, hasilnya pun tidak akan maksimal.
BACA JUGA:2 Padi Unggul Malai Panjang, Batang Kokoh, Bulir Berat, Cocok Ditanam di Musim Hujan
Benih berkualitas mencakup tiga faktor utama meliputi mutu genetis, yang menunjukkan identitas tanaman berdasarkan varietasnya.
Mutu fisiologis, yang mencakup daya hidup benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh serta mutu fisik, yang dilihat dari ukuran benih yang seragam, bersih, bebas dari campuran, serta kemasannya yang menarik.
Benih unggul harus memiliki sifat-sifat seperti potensi hasil tinggi, cepat berbuah, tahan terhadap hama dan penyakit, serta tahan terhadap stres lingkungan.
BACA JUGA:Keunggulan Padi Siam, Bulir Besar, Malai Panjang, Bisa Ditanam Lebih Rapat
Berikut adalah 5 benih padi unggul yang banyak dicari oleh petani:
1. Inbrida C2
Padi Inbrida C2 dapat dipanen setelah 90 hari tanam dengan tinggi tanaman sekitar 90 cm.
Keunggulan utama dari Inbrida C2 adalah potensi anakan yang tinggi, yaitu sekitar 35 hingga 40 batang per rumpun.
Padi ini cocok untuk berbagai jenis lahan, baik lahan sawah irigasi maupun sawah tadah hujan. Potensi bulirnya juga cukup banyak, sekitar 250 hingga 280 bulir per malai, dengan hasil rata-rata 8,5 hingga 9 ton per hektar.
Padi ini memiliki tekstur nasi yang pulen dan enak, sangat disukai masyarakat Indonesia. Bobot per 1000 bulirnya mencapai 30,27 gram, lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.
BACA JUGA:8 Jenis Padi Super Unggul, Cocok Ditanam Awal Tahun 2025, Produksi Tinggi, Tahan Hama
2. HMS 700 (Hidup Makmur Sejahtera)
Padi HMS 700 dapat dipanen pada usia 90 hari setelah tanam dengan tinggi tanaman 120 cm.
Padi ini memiliki potensi bulir per malai yang sangat banyak, antara 400 hingga 500 bulir, dengan pengisian yang merata dari pangkal hingga ujung malai.
Meskipun jumlah anakan per rumpun hanya 15 hingga 20 batang, HMS 700 memiliki batang kokoh yang tahan terhadap rebah.
Potensi hasilnya mencapai 12 hingga 14 ton per hektar. Padi ini juga tahan terhadap penyakit jamur, terutama blas, dan memiliki nasi yang pulen serta gabah yang bening.
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Keunggulan dan Kekurangan Padi C2 Inbrida, Sebelum Tanam harus Paham
3. MR269
Padi MR269 memiliki potensi anakan sekitar 30 hingga 35 batang per rumpun dengan 300 hingga 350 bulir per malai.
Potensi hasilnya berkisar antara 10 hingga 12 ton per hektar.
Keunggulan lainnya adalah ketahanan terhadap hama wereng batang coklat serta penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
Padi ini dapat dipanen setelah 95 hingga 100 hari tanam dengan tinggi tanaman 100 hingga 110 cm dan batang kokoh yang tahan terhadap rebah.
BACA JUGA:Keunggulan Padi Gandaria 08, Bulir Jumbo, Usia Penen Singkat
4. Rajasa 01
Padi Rajasa 01 dikenal sebagai padi 1000 bulir, karena potensi bulir per malai bisa mencapai 800 hingga 1000 bulir.
Meskipun potensi anakan per rumpun hanya sekitar 13 hingga 20 batang, padi ini tetap memiliki batang kokoh dan tahan terhadap rebah.
Padi ini dapat dipanen pada usia 95 hingga 98 hari setelah tanam dengan tinggi tanaman 120 hingga 135 cm.
Potensi hasilnya berkisar antara 10 hingga 14 ton per hektar. Nasi yang dihasilkan pulen dan enak, disukai oleh banyak masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Padi Srikandi, Hasil Panen Melimpah, Cocok Ditanam Pada Musim Hujan
5. Cibatu 06
Padi Cibatu 06 memiliki bobot per 1000 bulir yang mencapai 30 gram, sama seperti Inbrida C2.
Padi ini dapat dipanen setelah 95 hingga 100 hari tanam dengan tinggi tanaman sekitar 120 cm dan batang kokoh yang tahan terhadap rebah.
Potensi bulir per malai berkisar antara 200 hingga 300 bulir, dengan anakan produktif sekitar 25 hingga 30 batang per rumpun.
Hasil rata-rata padi Cibatu 06 berkisar antara 9 hingga 12 ton per hektar. Gabah yang dihasilkan berwarna kuning bersih dengan nasi yang pulen. (**)