Menkomdigi Ajak Mahasiswa Jadi Pilot Bijak AI

Minggu 15 Dec 2024 - 15:11 WIB
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co - Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, hadir sebagai pembicara dalam diskusi inspiratif di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, ia mengajak para mahasiswa untuk menjadi “pilot” yang bijak dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Di tengah kemajuan teknologi, kita memiliki kesempatan luar biasa untuk menjadikan AI sebagai co-pilot yang andal. Namun, ingat, kitalah yang tetap menjadi pilot utama. Kendali penuh ada di tangan kita untuk menentukan arah, memastikan kebenaran, dan memberi makna pada setiap keputusan,” ujar Meutya Hafid dalam sambutannya.

BACA JUGA:Ini Daftar Perizinan Yang Diperlukan Untuk Bisnis Wedding Organizer

BACA JUGA:Ini 3 Penyebab Penuaan Dini dan Cara Mencegahnya

Menurut Menteri Meutya, AI adalah alat yang mampu membantu manusia di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Meski demikian, ia menekankan bahwa AI tetap tidak dapat menggantikan esensi manusia, seperti imajinasi, kreativitas, dan empati. “Teknologi bisa membantu, tapi hanya kita yang punya akal, hati, dan imajinasi. Itu yang menjadi pembeda mendasar antara manusia dan AI,” jelasnya.
Dalam diskusi tersebut, Meutya Hafid juga menyoroti pentingnya pemikiran kritis dan kemampuan bertanya dalam memanfaatkan AI secara maksimal. Ia berbagi pengalamannya mengenai pelatihan bertanya yang dianggapnya penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

BACA JUGA:6 Cara Menghilangkan Overthinking untuk Kesehatan Mental

BACA JUGA:Tidak Hanya Enak dan Segar, Ternyata Ini 4 Manfaat Buah Lontar Untuk Tubuh Manusia

“Di era kami, budaya bertanya belum terlalu ditekankan. Teman-teman nanti justru berhadapan dengan era yang harus banyak bertanya. Dan siapa yang paling cerdas pertanyaannya, dialah yang menguasai Artificial Intelligence,” tegasnya.
Lebih lanjut, Menkomdigi juga merespons kekhawatiran terkait dampak AI terhadap lapangan pekerjaan. Ia menekankan bahwa AI tidak menggantikan pekerjaan manusia, melainkan membuka peluang baru di berbagai bidang. “AI menciptakan peluang baru seperti data analytics, software engineering, hingga pengembangan produk berbasis teknologi. Dengan inovasi yang tepat, lapangan pekerjaan justru akan bertambah banyak,” ujarnya.

BACA JUGA:Baik Untuk Kesehatan Pencernaan, Ini 3 Manfaat Gula Aren Yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Susah Tidur Efek Pengaruh Minum Kopi, Coba 4 Cara ini, Dijamin Ngantuk

Kegiatan ini merupakan inisiatif Kementerian Komunikasi dan Digital RI melalui BPSDM Kemkomdigi, dengan menggandeng Microsoft dan Wadhwani untuk memberikan pelatihan bagi mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga diselenggarakan job fair yang melibatkan lebih dari 20 perusahaan berbasis teknologi, sehingga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi peluang karier di sektor teknologi.

BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Danau Suoh di Lampung Barat, Danau Unik Yang Menyimpan Misteri

BACA JUGA:Pekan Depan Dewan Seluma Kembali Turun ke Dapil Masing-masing

Di akhir sambutannya, Meutya Hafid berpesan agar generasi muda terus bermimpi dan berimajinasi. “AI tidak bisa bermimpi. Tapi kita bisa. Itulah kekuatan yang harus terus kita jaga. Dalam setiap data yang kita telaah, dalam setiap inovasi yang kita ciptakan, kita harus yakin bahwa ada kekuatan manusia yang tidak tertandingi dan tidak akan tergantikan,” tandasnya.

BACA JUGA:Cegah Kades Tersandung Kasus Amoral, Dewan Sarankan Hal Ini

BACA JUGA:Banyak Developer Perumahan di Bengkulu Selatan Belum Serahkan PSU

Kategori :