Ada Info Siswa Dipukul Guru, Kadisdikbud Bengkulu Selatan Turun Tangan

Plt. Kepala Disdikbud Bengkulu Selatan mendatangi SMPN 25 Bengkulu Selatan dalam rangka klarifikasi berita oknum guru diduga pukul siswanya saat belajar, Senin (3/11/2025)-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Belakangan ini beredar kabar salah seorang siswa SMP di Bengkulu Selatan dipukul gurunya saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Berdasarkan kabar beredar, oknum guru yang memukul muridnya itu merupakan tenaga pengajar Pendidikan Agama Islam (PAI).

Menyikapi hal tersebut, Senin (3/11/2025), Plt. Kepala Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Lusi Wijaya, M.Pd langsung mendatangi sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Pino itu. Bersama tim pengawas sekolah, Lusi langsung meminta keterangan guru yang disangkakan memukul murid dan Kepala Sekolah. 

BACA JUGA:Distributor Pupuk Subsidi di Kaur Wajib Patuhi Aturan Harga

“Kemarin pada hari Sabtu (1/11/2025), saya mendapatkan kabar ada oknum guru SMP memukul salah seorang siswa karena siswa tidak dapat memenuhi iuran Rp5000 di sekolah. Saya awalnya kaget, kok sampai terjadi seperti itu, makanya saya datang langsung ke SMPN 25 untuk mencari fakta. Ternyata, ceritanya tidak seperti itu, siswa kena pukul atau dalam kategori wajar karena melakukan perbuatan tidak baik,” ujar Lusi.

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Dukung Kinerja BMA Demi Pelestarian Nilai-nilai Kearifan Lokal

Lanjut Lusi, perbuatan tidak baik yang dimaksud yakni ketika guru bersangkutan sedang menenangkan ruang kelas dari kondisi siswa yang sedang ribut. Lalu dengan sengaja salah seorang siswa mengeluarkan kata-kata jorok higga membuat guru tersebut marah dan reflex menepis pipi siswa tersebut.

BACA JUGA:4 Calon Sekda Kaur Siap Jalani Seleksi Kompetensi Teknis dan Wawancara

“Tapi pemukulan itu bukan dalam bentuk kekerasan, bukan berarti saya membenarkan perbuatan guru itu ya. Namun, pemukulan itu dalam bentuk pendidikan agar yang bersangkutan berubah alias tidak lagi mengeluarkan kata-kata kotor, seakan tidak menghargai guru yang mengajar. Sekali lagi saya sampaikan bahwa guru tidak pernah memarahi atau memukul siswa karena perkara iuran, gurupun tidak tahu kabar iuran tersebut,” kata Lusi.

BACA JUGA:Dispora Kaur Mulai mendata Permainan Tradisional Kaur

Sementara itu, Kepala SMPN 25 Bengkulu Selatan, Evi Laili Nurfitriani mengakui bahwa memang adanya insiden guru memukul siswa di dalam ruang kelas. Evi mengaku, setelah kejadian itu, dirinya langsung memediasi dan meminta keterangan kedua belah pihak. Dari pengakuan siswa lanjut Evi, yang bersangkutan mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada guru. Sementara guru bersangkutan mengaku khilaf dan tersulut emosi karena anak didiknya berkata jorok.

BACA JUGA:Lakukan Pembinaan, Selamatkan Masa Depan Anak Sebagai Generasi Bangsa

“Memang ada kejadian pemukulan. Itu kejadiannya pada hari Selasa (28/10/2025) lalu. Kemudian, fakta yang saya dapatnya sebenarnya bahwa anak bersangkutan termasuk yang susah diatur. Dalam arti kata, saat kondisi belajar dia sering keluar masuk ruang kelas, atau tidur di kelas. Membaca juga belum bisa, karena memang kondisi anaknya nakal. Terkait pemukulan, memang benar terjadi, karena saat sedang belajar anak tersebut mengeluarkan kata-kata tidak pantas sehingga guru kami refleks melakukan pemukulan,” kata Evi.

BACA JUGA:Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Tahap Dua Berakhir Bulan Ini

Masih kata Evi, pasca pemukulan tersebut, semuanya sudah kembali berjalan normal. Siswa bersangkutan sudah kembali bersekolah, hanya saja beberapa hari terakhir tidak masuk lantaran bolos. Evi menyebut pihaknya bahkan sudah empat kali mengirimkan surat kepada wali siswa tersebut untuk berkoordinasi terkait kedisplinan. Namun tetap, surat tersebut tidak digubris.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan