radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Sebanyak 20 peternak ayam petelor di Bengkulu Selatan (BS) mengeluhkan harga telur yang murah. Kondisi ini dipengaruhi oleh telur ayam yang dipasok dari luar daerah.
Untuk menjawab keluhan para peternak ayam petelur ini, Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Bengkulu Selatan membentuk koperasi peternak ayam petelor.
BACA JUGA:KPU Provinsi Bengkulu Gelar Pleno 7 Desember
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin melalui pengawas mutu hasil pertanian, Reni Rahmiati, S.TP menyampaikan, masih banyak kendala yang dihadapi peternak ayam petelor di Bengkulu Selatan, salah satunya pemasaran ketika hasil telor peternak melimpah, biaya produksi seperti pembelian pakanan tinggi, serta permodalan untuk pengembangan usaha.
BACA JUGA:Tes PPPK Bengkulu Tahap 1 Digelar Di Tiga Lokasi, Ini Tempatnya
"Berdasarkan persoalan yang dihadapi peternak ayam petelor, maka koperasi bisa menjadi salah satu kunci mengurai persoalan tersebut, dengan adanya koperasi harga telur bisa diseragamkan, koperasi akan menampung telur yang diproduksi. Kemudian program Presiden Pak Prabowo memberikan makan sehat dan bergizi untuk anak sekolah menjadi peluang bagi peternak ayam petelur," ujar Reni.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Pertamina Bentuk Tim Satgas Nataru
Dia menambahkan, jika program kopersi ini berjalan kemudian bisa juga bekerjasama dengan program pemberian makan gratis presiden telur yang diproduksi peternak lokal bisa terserap.
BACA JUGA:Sering Jadi Temuan, Ipda Bengkulu Selatan Ingatkan Tentang Dokumen Realisasi Anggaran
Hanya saja nntuk mengikut program tersebut tidak boleh secara perseorangan, hal itulah yang menjadi faktor didirikannya koperasi peternak ayam petelor bahkan itupun menjadi keinginan seluruh peternak ayam petelor di Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Amankan Pleno KPU, Polres Bengkulu Selatan Terapkan Pengamanan Berlapis
"Dengan program yang dicanangkan oleh Presiden, maka Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan mempersiapkan semua untuk menjalankan program tersebut diawal tahun 2025, dan kegiatan segera disiapkan, sebagai dinas terkait diharuskan kejar tayang sehingga persiapan sampai akhir tahun 2024 ini semuanya harus selesai," jelas Reni. (one)