RadarSelatan.bacakoran.co, SUKARAJA - Akibat cuaca hujan yang terjadi sejak dua minggu ini di wilayah Kabupaten Seluma. Mengakibatkan penghasilan petani karet menurun. Hal ini lantaran petani karet tidak bisa menyadap karetnya. Serta getah karet tidak bisa tertampung lantaran hujan.
BACA JUGA:TPS Pilkada Seluma 2024 Harus Aman Dari Banjir Dan Becek
BACA JUGA:Pesona Danau Siais, Terluas Kedua Di Sumatera Utara Setelah Danau Toba, Seperti Ini Penampakannya
Salah seorang petani, Jumardi (55) warga Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja mengatakan sudah hampir 2 minggu lebih dirinya menganggur karena tak bisa menyadap akibat hujan setiap harinya.
"Karena hujan terus selama dua minggu ini, Kami sebagai petani karet tidak bisa berbuat apa-apa. Biasanya dalam seminggu bisa 6 kali menyadap. Namun untuk Minggu ini saya tidak menyadap sama sekali. Karena percuma saja nyadap, pagi - pagi hujan sudah turun kemudian sorenya hujan lagi. Jadi percuma saja nyadap, getah yang dikumpulkan akan terbuang sia-sia tertimpa hujan," tegas Jumardi.
BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul yang Banyak Dicari Petani, Hasil Banyak, Tahan Penyakit
BACA JUGA:Keunikan dan Pesona Pulau Bidadari, Destinasi Wisata Sejarah di Kepulauan Seribu
Menurut Jumardi, harga getah karet saat ini berada di angka Rp 11.000 per kilogramnya. Jika tak terkendala musim hujan penghasilan cukup lumayan. Bahkan hasil getah karet yang dihasilkan dari kebun miliknya dalam seminggu mencapai 30 sampai 60 kilogram.
BACA JUGA:Pulau Onrust Destinasi Wisata di kepualauan Seribu, Yang Menyimpan Banyak Misteri Belum Terpecahkan
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Telinga Berdengung Saat Flu, Jangan Salah Ini Caranya
"Harga karet saat ini Rp 11.000 perkilogram untuk getah karet basah dari harga sebelumnya diangka Rp .9000 perkilogram. Jika tidak hujan setiap hari lumayan juga penghasilan kami. Tapi saat ini kami tidak bisa menyadap," pungkasnya.
(rwf)