RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Menjelang musim panen periode ketiga tahun 2024. Harga gabah kering padi mulai meroket di pasaran di Bengkulu Selatan. Hal ini jelas merupakan keuntungan bagi petani Bengkulu Selatan.
Per hari Senin (18/11/2024) siang, harga gabah kering padi senilai Rp6500 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp5800 per kilogram.
Peningkatan harga gabah ini tak lepas dari pengaruh permintaan beras yang semakin tinggi di pasaran.
BACA JUGA:Ketua DPD RI Ajak Warga Bengkulu Selatan Ciptakan Demokrasi Sejuk
BACA JUGA:Selalu Prioritaskan Pelayanan Sosial Masyarakat
"Memang ada perubahan harga signifikan, tapi angka penjualan meningkat. Sejauh ini memang harga gabah padi lama stagnan, sekarang mulai naik lagi," ujar Jefriansyah (45) pengepul gabah padi di Kota Manna.
Lanjut Jefri, beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingginya harga gabah padi yakni panen yang tidak merata.
BACA JUGA:Puluhan Guru dan Pengawas di Bengkulu Selatan Segera Pensiun
BACA JUGA:Cegah Lakalantas, Siswa Jangan Bawa Kendaraan Ke Sekolah
Dimana beberapa lahan pertanian masyarakat banyak yang tertunda pengelolaan lantaran pengaruh cuaca panas di bulan Agustus hingga Oktober lalu.
"Jadi gabah sekarang itu memang dihasilkan dari sawah yang full irigasi, kalau sawah tadah hujan, kebanyakan tidak maksimal bahkan banyak lahannya menganggur sementara," paparnya.
BACA JUGA:Pastikan Tak Ada Kecurangan, Pengemasan Logistik Pilkada Diawasi Ketat Bawaslu Kaur
BACA JUGA:Ipda Seluma Segera Rampungkan Proses Audit DD Kota Agung
Berkaitan dengan harga yang semakin tinggi, Jefri juga sempat memprediksi bahwa harga beras dipasaran juga akan semakin meningkat.
Untuk itu Jefri mengaku harga beras kualitas tinggi menyentuh angka Rp46 ribu per kulak atau dua liter.
Sedangkan untuk beras-beras kualitas rendah, harganya hanya Rp42 ribu per kulak. Sedangkan untuk beras ketan, per kulak mencapai Rp70 ribu.
BACA JUGA:Harus Jadi Perhatian, Kasus TBC di Seluma Tembus 146 Temuan
BACA JUGA:Sultan Janji Bakal Bantu Bengkulu Lobi Anggaran Pusat
"Terjadi perbedaan di harga beras ketan karena memang jumlah yang berbeda, dimana stok beras ketan lebih sedikit dibandingkan beras pada umumnya," demikian Jefri.
(rzn)