Harus Jadi Perhatian, Kasus TBC di Seluma Tembus 146 Temuan

Ilustrasi TBC-istimewa-google

RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS - Masyarakat di wilayah Seluma diminta untuk dapat memperhatikan kesehatan diri. Terutama terkait salah satu penyakit menular berbahaya yang juga bisa mengakibatkan kematian seperti Tuberculosis (TBC) sudah yang menembus 146 kasus.
Jika menemukan anggota keluarga yang menderita gejala, diminta cepat melapor ke layanan kesehatan terdekat.

BACA JUGA:Sultan Janji Bakal Bantu Bengkulu Lobi Anggaran Pusat

BACA JUGA:Teras Merapi, Objek Wisata Baru di Sleman Yogyakarta, Sajikan pemandangan Alam Memukau

Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma juga tetap berusaha menekan jumlah penyakit TBC dengan mencegah penularan serta melakukan pengobatan secara maksimal.
Dari tahun 2017 lalu, Dinkes Seluma terus berupaya menekan penyakit TBC hingga nol kasus. Bahkan Pemkab Seluma menargetkan sebelum 2030 kasus TBC sudah tereleminasi atau nol kasus.

BACA JUGA:5 Varietas Padi Unggul untuk Lahan Sawah Tada Hujan, Tahan Kekeringan, Penyakit, dan Potensi Hasil Tinggi

BACA JUGA:Pulau Kambing, Destinasi Wisata Populer Dengan Pemandangan Bawah Laut Mempesona

"Target pemerintah pusat di tahun 2030 TBC harus nol kasus. Saat ini kami terus upayakan sebelum 2030 penyakit TBC di Seluma harus sudah tereleminasi," ujar Kabid Pengendalian Penyakit Penular (P2P) Dinkes Seluma, Masda.
Masda mengatakan jumlah kasus TBC yang menimpa masyarakat di Seluma hingga November 2024 tercatat mencapai 146 kasus. Penderita TBC tertinggi ini terdata dari Puskesmas Kembang Mumpo 35 orang dan Puskesmas Cahaya Negeri 30 orang. Kemudian dari Puskesmas Pajar Bulan 19 orang dan sisanya tersebar di 19 puskesmas lainnya.
Angka penderita TBC tahun 2024, sedikit meningkat jika dibandingkan 2023 yang hanya 140 kasus.

BACA JUGA:Pulau Kenawa, Pulau Tak Berpenghuni Menjadi Destinasi Wisata Mempesona di Sumbawa

BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pantai Keramat di Sumbawa, Cocok Untuk Tempat Berlibur dan Mencari Ketenangan

"Tercatat dari Januari hingga November 2024 sudah ada 146 kasus. Terdata paling tinggi penderita TBC ada di Puskesmas Kembang Mumpo, 35 orang," ungkap Masda.
Dijelaskan, TBC ini merupakan penyakit kronis yang dapat menjangkiti siapa saja. Meskipun tergolong penyakit kronis dan memiliki gejala serius, TBC dapat disembuhkan dengan menjalani pengobatan medis hingga tuntas.

BACA JUGA:Pulau Bedil, Salah Satu Pulau Kecil Yang Mempesona di Sumbawa, Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Cara Memperbanyak Anakan Padi, Dijamin Hasil Melimpah, Tidak Butuh Tambahan Biaya

Namun lamanya bisa berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung derajat keparahan gejala klinis dan respon terhadap pengobatan.
"Ini yang perlu kami tekankan kepada penderita yang terkena penyakit TBC. Agar terus meminum obat secara teratur sampai sembuh total. Karena banyak penderita  merasa telah sembuh pada dua bulan pertama pengobatan sehingga menghentikan minum obat, padahal penyakit TBC dapat kambuh kembali jika tidak disembuhkan total," ujarnya.

BACA JUGA:Candi Ijao, Tertinggi di Yogyakarta, Bukti Peninggalan Sejarah Mataram

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan