Pengetahuan Baru Menanam Padi, 5 Cara Agar Padi Tahan Roboh, Meski Anakan Banyak dan Bulir Lebat

Senin 18 Nov 2024 - 07:19 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Mendapatkan hasil maksimal adalah harapan setiap petani padi di Indonesia.

Namun pada kenyataan di lapangan, jangan berharap bisa mendapatkan hasil maksimal jika petani tidak memiliki kemampuan mumpuni di bidang pertanian khususnya tanaman padi.

Selain kualitas benih dan serangan hama, ada peristiwa lain yang bisa menyebabkan produksi turun, yakni padi roboh.

Biasanya hal ini terjadi setelah padi sudah berbuah, hal ini dapat menyebabkan produksi turun lantaran buah padi hampa ataupun busuk.

BACA JUGA:Lima Varietas Padi Nasi Pulen, Enak, dan Wangi dengan Bulir Lebat, Anakan Banyak, Tahan Roboh

Untuk mencegah agar padi tidak roboh meskipun memiliki anakan banyak dan bulir lebat, ada 5 cara yang bisa dilakukan yakni:

1. Pilih Varietas Padi yang Kokoh Batangnya

Penting untuk memilih varietas padi yang memang sudah terbukti kokoh batangnya. Jangan sampai salah pilih varietas yang rentan rebah, terutama jika kamu menanam di musim penghujan.

Jika varietas yang kamu pilih memiliki batang yang lemah, kemungkinan besar tanaman akan roboh saat musim hujan datang.
Pastikan kamu memilih varietas yang kuat meskipun memiliki banyak anakan dan bulir yang lebat.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini 4 Jenis Padi Galur Terbaik, Hasil Melimpah

2. Aplikasikan Pupuk dengan Tepat pada Waktu yang Sesuai

Penggunaan pupuk yang tepat pada waktu yang tepat sangat berpengaruh terhadap kekokohan batang padi.

Pada masa vegetatif (awal pertumbuhan), gunakan pupuk yang mengandung unsur nitrogen untuk mendukung pertumbuhan vegetatif yang optimal.

Namun, saat padi mulai memasuki fase generatif (masa berbunga dan pengisian bulir), gunakan pupuk yang mengandung fosfor dan kalium.

Hindari penggunaan pupuk nitrogen pada fase generatif karena dapat membuat batang padi menjadi lemas dan rentan roboh.

BACA JUGA:Cara Tepat dan Waktu Terbaik Memupuk Padi

3. Basmi Hama Wereng dan Lembing

Hama wereng dan lembing adalah musuh utama yang dapat melemahkan batang padi.

Hama-hama ini menghisap cairan dari batang padi, membuat batang menjadi keropos dan rapuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengatasi masalah ini dengan menggunakan pestisida yang tepat, seperti pimetrosin atau nitempiram, untuk mengendalikan serangan hama.

Dengan mengendalikan hama, batang padi tetap kokoh meskipun memiliki banyak anakan dan bulir yang lebat.

BACA JUGA:Jangan Salah, Ini 3 Jenis Padi Varietas Inpari Yang Paling Diburu Petani, Kelebihannya?

4. Lindungi Padi dari Serangan Jamur Hawar Pelepah

Hawar pelepah adalah penyakit yang sering menyerang tanaman padi, terutama saat padi kekurangan air atau kelebihan nitrogen.
Jamur ini dapat membuat pelepah padi menjadi rapuh dan rentan roboh.

Untuk mencegahnya, pastikan penggunaan pupuk nitrogen tidak berlebihan, terutama saat fase generatif.

Selain itu, gunakan fungisida yang efektif dengan kandungan difenoconazole dan azoxystrobin yang tinggi, untuk melawan jamur hawar pelepah ini.

Dengan perlindungan yang tepat, tanaman padi akan lebih sehat dan kokoh.

BACA JUGA:Padi Varietas CL220, Batang dan Akar Kuat, Hasil Melimpah dan Anti Rebah

5. Keringkan Lahan Saat Padi Mulai Mengeluarkan Malai

Saat padi mulai mengeluarkan malai (bunga padi), sangat penting untuk memperhatikan kondisi tanah.

Lahan yang terlalu lembab dan tergenang air bisa membuat tanaman padi mudah rebah, meskipun batangnya kokoh.

Untuk itu, pada masa pembentukan malai, disarankan untuk mengeringkan lahan agar tanah tidak terlalu basah atau "gombyor".

Tanah yang terlalu lembek akan menyebabkan tanaman mudah tumbang jika terkena angin atau hujan deras. Mengeringkan lahan di waktu yang tepat akan menjaga kekokohan batang padi hingga panen. (**)

Kategori :