IPB Kenalkan 4 Varietas Padi Tipe Baru, Tahan Terhadap Hama Wereng Batang Cokelat dan Penyakit Blas

IPB Kenalkan 4 Varietas Padi Tipe Baru, Tahan Terhadap Hama Wereng Batang Cokelat dan Penyakit Blas-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Radarselatan.bacakoran.co - Tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dipimpin oleh Guru Besar Fakultas Pertanian, Prof. Hajrial Aswidin Nur, berhasil mengembangkan inovasi baru berupa varietas padi tipe baru (PTB) yang dinamai IPB 12S, IPB 13S, IPB 14S, dan IPB 15S.

4 Varietas diluncurkan pada akhir tahun 2023 sebagai bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA:Wujudkan Swasembada Pangan, Wabup Kaur Ajak Petani Budidayakan Padi Gogo

Keempat varietas tersebut dirancang dengan berbagai keunggulan agronomis yang relevan dengan tantangan pertanian saat ini.

“Produksi tinggi tetap menjadi prioritas dalam pengembangan varietas ini. Tapi yang lebih menggembirakan, keempat varietas ini juga menunjukkan ketahanan yang baik terhadap hama wereng batang cokelat dan penyakit blas yang kini mulai menyerang sawah irigasi,” jelas Prof. Hajrial.

Penyakit blas, yang oleh petani kerap disebut “busuk leher”, menjadi salah satu momok di lahan sawah karena mampu merusak seluruh malai padi.

BACA JUGA:5 Benih Padi Unggul Terbaru Menguntungkan Petani, Hasil Melimpah, Tahan Penyakit, Inpari 32 Kalah

Namun, dengan ketahanan yang dimiliki varietas IPB 12S hingga 15S, diharapkan petani dapat mengurangi risiko gagal panen akibat serangan penyakit ini.

Selain itu, varietas IPB 12S dan IPB 13S juga memiliki randemen beras kepala sangat tinggi, yakni mencapai 95–96%, menjadikannya ideal untuk memenuhi pasar beras premium yang membutuhkan kualitas butir utuh.

Sementara itu, varietas IPB 15S dinilai sangat cocok untuk petani subsisten.

BACA JUGA:Kesalahan Fatal Penyemprotan Padi Yang Jarang Diketahui Petani, Dampaknya Bisa Gagal Panen

Varietas ini mampu tumbuh optimal di lahan kurang subur dan memiliki keunggulan biofortifikasi, yaitu kandungan zat besi dan seng (zink) yang tinggi. Karakter ini memberikan nilai tambah dalam upaya pencegahan stunting dan anemia di masyarakat.

“Dengan produktivitas tinggi dan ketahanan terhadap hama dan penyakit utama, varietas-varietas ini diharapkan dapat membantu mendukung program ketahanan dan swasembada pangan pemerintah. Kami juga berharap, inovasi ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia,” tutur Prof. Hajrial.

BACA JUGA:6 Padi Lokal Terbaik Paling Dicari Petani Indonesia, Potensi Hasil Tinggi dan Tahan Hama

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan