radarselatan.bacakora.co - memilih benih merupakan salah satu kunci utama keberhasilan petani. Untuk mendapatkan hasil maksimal petani harus menanam benih unggul.
Di Indonesia saat ini ada 8 varietas benih padi unggul yang sudah banyak ditanam petani. Hasilnya tidak mengecewakan. Selain hasil melimpah, padi unnggul juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Ada beberapa jenis varietas padi super dengan potensi hasil panen yang sangat tinggi, mencapai 8 hingga 15 ton per hektar, bahkan ada satu varietas padi unggul kelas kakap yang kualitasnya diakui secara internasional oleh petani di seluruh dunia, termasuk di Eropa.
BACA JUGA:5 Manfaat Sekam Padi yang Jarang Diketahui, Untuk Bahan Bangunan dan Sumber Energi, Peluang Usaha
Padi ini sudah diuji di lahan seluas 6 hektar dengan hasil panen rata-rata 23,8 ton per hektar gabah kering, bahkan bisa lebih.
Padi ini dijuluki padi super hibrida hasil ganda.
Berikut 8 varietas padi unggul yang bisa menjadi rekomendasi petani dalam memilih benih:
1. Varietas Inari 42 Agritan GSR
Benih padi ini dikenal tahan terhadap penyakit bles, hiperd bakteri yang disebabkan oleh jamur, serta hama wereng batang cokelat.
Cocok untuk sawah dataran rendah hingga 600 m dpl. Usia tanam sekitar 112 hari, dengan tinggi tanaman 93 cm. Setiap malai menghasilkan 200-350 bulir, dengan anakan produktif sekitar 35 batang per rumpun.
Potensi hasil ubin rata-rata 7,4 ton per hektar, dan hasil panen maksimal mencapai 10,58 ton per hektar gabah kering.
BACA JUGA:Varietas Padi Terbaik 2024, Umur Pendek, Hasil Melimpah dan Tahan Terhadap Serangan Hama, Ini Jenisnya
2. Varietas Sertani 14
Varietas ini termasuk padi genja dengan umur tanaman hanya 85 hari. Meskipun cepat panen, hasilnya sangat menguntungkan. Sertani 14 tahan terhadap hama wereng batang cokelat, hawar daun bakteri, dan penyakit busuk leher.
Memiliki lebih dari 35 anakan produktif per rumpun, dengan jumlah gabah per malai 250-350 bulir. Potensi hasil ubin rata-rata 9-10 ton per hektar, dengan hasil panen maksimal mencapai 13-15 ton per hektar.
BACA JUGA:6 Jenis Benih Padi Unggul dengan Produksi Tertinggi dan Tahan Penyakit, Petani Wajib tahu, Ini Daftarnya
3. Varietas IF16
Padi ini memiliki batang besar dan kuat, tahan terhadap angin kencang. Selain itu, IF16 juga tahan terhadap hama wereng dan penyakit busuk leher.
Usia tanaman sekitar 105-110 hari setelah tanam, dengan tinggi tanaman sekitar 115 cm. Setiap rumpun mampu menghasilkan lebih dari 30 batang anakan produktif, dan gabah per malai sekitar 200-350 bulir.
Potensi hasil ubin rata-rata 8,7-10 ton per hektar, dan hasil panen maksimal 10-14 ton per hektar gabah kering.
BACA JUGA:Benih Padi Jadi Primadona tahun 2024, Tahan Hama dan Penyakit, Hasil Melimpah, Cocok Disemua Jenis Lahan
4. Varietas Cakra Buana 04
Varietas padi ini tahan terhadap penyakit jamur, busuk leher, dan hama wereng. Cakra Buana 04 merupakan hasil persilangan antara varietas Cakra Buana 02 dan padi beras merah.
Padi ini memiliki batang yang kokoh dan bulir gabah besar dengan malai panjang.
Usia tanaman 80-85 hari setelah tanam, dengan tinggi sekitar 110 cm.
Potensi hasil ubin rata-rata sekitar 7,7 ton per hektar, dengan hasil panen maksimal 10-12 ton per hektar gabah kering.
BACA JUGA:Padi Unggul Rajasa 01, Varietas Padi Unggulan Dari Pulau Sumaetra, Hasil Melimpah Dijuliki Padi 1.000 Bulir
5. Varietas SR Genja
SR Genja memiliki keunggulan umur tanaman yang sangat cepat, hanya 75 hari setelah tanam.
Cocok untuk Anda yang ingin panen lebih sering dalam setahun (empat kali panen).
Padi ini tahan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT) dan sedikit tahan terhadap penyakit jamur.
Usia tanaman hanya 75 hari dengan tinggi sekitar 90 cm dan menghasilkan 35-40 anakan per rumpun.
Gabah per malai 275-325 bulir, dengan hasil ubin rata-rata 8 ton per hektar, dan panen maksimal mencapai 10-12 ton per hektar.
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini 6 Jenis Padi Lokal Indonesia Populer 2024, Tahan Serangan Penyakit, Hasil Melimpah
6. Varietas Tongkol Dua Jumbo Galur Aceh
Varietas lokal Aceh ini terkenal di daerah tersebut dan sangat cocok ditanam di sawah Aceh. Padi ini tahan terhadap hama wereng dan penyakit hawar daun bakteri.
Gabah per malai bisa mencapai 300-600 bulir, dengan tinggi tanaman sekitar 90 cm. Potensi hasil ubin rata-rata 8 ton per hektar, sementara hasil panen maksimal bisa mencapai 12 ton per hektar gabah kering.
BACA JUGA:536 Hektar Sawah di Seluma Mulai Ditanami Padi
7. Varietas Padi Hibrida Giant Dua (Hasil Ganda)
Padi hibrida ini dikembangkan di Tiongkok dan dikenal dengan hasil ganda. Padi ini bisa mencapai hasil panen luar biasa, dengan ketinggian batang mencapai 225 cm dan ketahanan terhadap banjir serta tanah alkali.
Hasil eksperimen di lahan seluas 6 hektar menunjukkan hasil hingga 23,8 ton per hektar gabah kering. Panen kedua meskipun terlambat tetap bisa mencapai 9,9 ton per hektar.
BACA JUGA:160 Ton Benih Padi Disalurkan ke Petani Seluma Oktober Mendatang
8. Varietas Padi Hibrida F1 Mapan P05
F1 Mapan P05 memiliki tekstur nasi pulen, tahan terhadap tungro dan hawar daun bakteri. Usia tanaman sekitar 115 hari dengan tinggi sekitar 110 cm dan jumlah anakan produktif 20-30 batang per rumpun.
Gabah per malai sekitar 250 bulir, dengan hasil ubin rata-rata 8-9,5 ton per hektar dan potensi panen maksimal 12 ton per hektar gabah kering. (**)