radarselatan.bacakoran.co - Candi Asu Sengi, merupakan situs peninggalan sejarah yang berada di lereng Gunung Merapi.
Candi ini terletak di wilayah Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Candi bercorak Hindu ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya dan memiliki banyak kisah serta misteri yang jarang diketahui.
BACA JUGA:Fakta Unik Candi Kendali Sada, Menggambarkan Kisah Asmara Raden Panji
Candi ini dibangun pada abad ke-9, pada masa pemerintahan Raja Rakai Kayuwangi dari Wangsa Sanjaya.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan di sekitarnya, seperti prasasti Sri Manggala dan Kurambitan, candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan bagi para dewa dan arwah leluhur.
Terdapat tiga prasasti batu yang menyebutkan pembangunan candi ini, yaitu Sri Manggala I, Sri Manggala II, dan Kurambitan.
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Candi Arimbi di Jombang, Destinasi Wisata Berkaitan Erat Dengan Tokoh Pewayangan
Candi Asu Sengi diyakini sebagai salah satu bangunan suci yang penting pada masa itu.
Nama Asu Sengi memiliki asal-usul yang menarik. Kata asu dalam bahasa Jawa berarti hewan anjing.
Nama ini diberikan oleh masyarakat setempat karena saat ditemukan, di depan candi terdapat arca lembu Nandi yang sudah rusak dan terlihat lebih menyerupai anjing.
Sementara itu, Sengi diambil dari nama desa tempat candi ini berada.
BACA JUGA:Misteri dan Fakta Unik Candi Jawi, Situs Peninggalan Kerajaan Singasari di Pasuruan Jawa Timur
Candi Asu Sengi menyimpan banyak cerita, terutama terkait nasibnya yang tidak pernah selesai dibangun.
Bencana alam berupa erupsi Gunung Merapi menjadi penyebab utama ditinggalkannya pembangunan candi ini.
Material vulkanik menutupi candi selama ratusan tahun hingga akhirnya ditemukan kembali oleh seorang berkebangsaan Belanda yang dibantu oleh warga setempat dalam proses ekskavasi.
BACA JUGA:Kisah Pilu Dibalik Megahnya Candi Sukuh, Seperti Ini Ulasannya
Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat adalah tentang Dewi Wind, seorang putri yang dikutuk menjadi lembu karena perilakunya yang tercela.
Candi Asu Sengi dipercaya dibangun sebagai pengajaran bagi masyarakat.
Dengan segala cerita yang mengelilinginya, Candi Asu Sengi bukan hanya menjadi saksi bisu masa lalu, tetapi juga pengingat tentang bagaimana alam dan budaya berpadu dalam membentuk sejarah nusantara. (**)