Kisah Pilu Dibalik Megahnya Candi Sukuh, Seperti Ini Ulasannya
Keunikan relif dan cerita candi sukuh-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Candi Sukuh di Ngargoyoso, lokasinya tidak jauh dari Kota Solo.
Candi yang dianggap salah satu candi paling eksotis di Indonesia ini. Pintu masuknya dilengkapi gapura yang indah.
Gapura ini memiliki penanda tahun yang menunjukkan bahwa candi ini dibangun sekitar tahun 1400-an.
Ada sesuatu yang unik di candi ini yaitu relief alat kelamin pria dan wanita.
BACA JUGA:Keunikan Candi Sukuh di Karanganyar, Mirip Piramida Suku Maya
Menurut mitos, ini digunakan untuk menguji keperawanan. Namun ada pula yang menyebur relief itu melambangkan kebahagiaan dan harapan bagi pasangan yang melewatinya, baik dalam hal kebahagiaan maupun kesuburan.
Candi ini terletak di kaki Gunung Lawu, dan pemandangannya sangat indah.
Di teras pertama, banyak reruntuhan yang menambah pesona tempat ini.
Di belakang gapura, ada beberapa patung menarik, termasuk bentuk kepala manusia yang lebih realistis dibandingkan dengan candi lainnya yang biasanya lebih abstrak.
BACA JUGA:Fakta Menarik Candi Selogriyo, Candi yang Berdiri Megah Di Lereng Gunung Sumbing
Teras kedua pemandangan alam dari lantai ini sangat cantik.
Di teras ini, pengunjung bisa melihat dua arca penjaga yang unik, serta beberapa reruntuhan yang menarik.
Sementara di teras ketiga banyak relief yang menarik perhatian. Ada dua patung Garuda raksasa, yang melambangkan pengabdian anak kepada ibunya.
BACA JUGA:Candi Simangambat Di Mandailing Natal, Candi Abad ke-8 Yang Terlupakan
Kemudian terdapat juga relief yang menceritakan kisah Betari Durga yang diruwat oleh Sadewa.
Candi ini dipenuhi dengan kisah-kisah menarik dan relief yang menggambarkan perjuangan dan pembebasan.
Sekilas, struktur batu candi terlihat lebih kasar dan kurang teratur dibandingkan dengan candi-candi lain, mungkin karena keterbatasan sumber daya atau terburu-buru dalam pembangunannya.
BACA JUGA:Candi Bahal Portibi di Padang Lawas Utara, Peninggalan Sriwijaya, Bukti kejayaan Buddha di Sumatera
Mengingat candi ini dibangun pada masa keruntuhan Majapahit, situasi politik saat itu mungkin memang tidak stabil, sehingga candi ini berfungsi sebagai tempat meruwat agar terhindar dari kesulitan. (**)