Fakta Unik Lembah Baliem, Daerah Di Papua Yang Terkenal Indahannya, Ada Tradisi Potong Jari

Jumat 11 Oct 2024 - 07:25 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Papua adalah negeri yang kaya akan keunikan tradisi dan budaya masyarakatnya serta keindahan alamnya yang memukau.

Salah satu tempat yang indah dan dilengkapi tradisi kebudayaan unik masyarakatnya adalah Lembah Baliem.

Lembah Baliem menyimpan begitu banyak fakta unik yang menarik untuk diketahui. Mulai dari keindahan pemandangan panorama alamnya hingga tradisi masyarakatnya yang terbilang nyeleneh dan ekstrem.

BACA JUGA:Pantai Tanjung Bira, Wisata Primadona di Ujung Selatan Sulawesi

Salah satu tradisi yang terlihat sadis adalah tradisi potong jari. Tradisi ini biasanya dilakukan jika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal dunia.

Tradisi potong jari ini melambangkan kesedihan mendalam serta persatuan dan persaudaraan yang kuat antar sesama Suku Dani.

BACA JUGA:Pesona Pantai Harlem, Surga Terindah Di Papua, Ada Kolam Air Tawarnya

Lembah Baliem memiliki panjang sekitar 80 kilometer dan lebar mencapai 20 kilometer diapit pegunungan khas daerah papua serta dihuni oleh suku Dani.

Lembah ini disebut sebagai salah satu daerah terindah di Papua, lantaran mempertontonkan pemandangan yang mempesona.

BACA JUGA:Info Lengkap Tentang Pantai Krakal, Objek Wisata di Yogyakarta, Cocok Tempat Surfing dan Snorkling

Jika dilihat dari ketinggian, lembah ini sangat eksotis, terpampang jelas pemukiman penduduk suku Dani dengan rumah rumah uniknya

yang menyerupai gubuk terbuat dari dedaunan, dihiasi hamparan ladang yang menghijau serta sungai yang memotong lembah meuju laut Arafura.

BACA JUGA: Keunikan Pantai Batu Bedil Di Belitung, Sering Terdengar Suara Letusan, Hingga Sumur Beracun

Selain keindahan panorama alamnya, daya tarik Lembah baliem adalah tradisi dan kebudayaan masyarakatnya yang unik.

Lembah Baliem berjarak sekitar 27 kilometer dari Wamena, tempat ini menjadi lokasi Festival Lembah Baliem.

Festival Lembah Baliem merupakan perayaan dan wujud syukur masyarakat serta sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan.

BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Pantai Tanjung Batu Pulas di kepulauan Bangka Belitung

Festival ini digelar tahunan biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus, kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam vestifal ini adalah perayaan perang antarsuku.



Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari, Festival Lembah Baliem berisi skenario perang antarsuku dengan membawa alat perang tradisional seperti tombak dan panah.

BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Pantai Tanjung Batu Pulas di kepulauan Bangka Belitung

Festival ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Lembah Baliem. Biasanya setiap digelar festival banyak turis domistik maupun manca negara hadir untuk menyaksikan keseruan kegiatan itu.

Fakta menarik lainnya, hampir setiap orang yang sudah dewasa di Lembah Baliem ada jarinya yang putus. Jari itu sengaja dipotong saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia.

BACA JUGA:3 Hotel Terbaik di Belitung, Pilihan Tempat Para Wisatawan, Mewah dan Dekat Pantai

Tradisi ini melambangkan kesedihan mendalam atas meninggalnya anggota keluarga sehingga mereka memotong jari itu sebagai lambang kerukunan pada manusia itu sendiri.



Fakta unik yang tak kalah menarik yakni keberadaan pasir putih di Lembah Baliem. Biasanya pasir putih identik dengan kawasan pantai.

BACA JUGA:Keindahan, Sejarah dan Aktivitas Menarik di Pantai Tikus Emas Pulau Bangka

Namun Lembah Baliem yang berada di pegunungan justru memiliki lahan yang dipenuhi pasir putih yang berkilau dan halus.

Persis pasir putih yang lazim ditemui di pantai pantai daerah Indonesia Timur.

Konon dulunya kembag Baliem merupakan danau yang mengering, pasir putih itu merupakan lahan danau yang sudah mengering tersebut.

Fakta unik yang terakhir adalah ritual bakar batu.

BACA JUGA:Tarifnya Murah, Keindahannya Luar Biasa, Inilah Pantai Teluk Karang Di Bangka

Biasanya masyarakat suku Dani akan melaksanakan ritual bakar batu jika ada peristiwa penting, seperti kelahiran, kematian, perkawinan, hingga ucapan syukur atas hasil panen.

Penamaan "Bakar Batu" ini disebabkan masyarakat Papua yang memasak dengan batu yang dibakar terlebih dahulu. Setelah batu batu yang dibakar panas barulah dimasukkan ke dalam lubang.

BACA JUGA:Keistimewaan Pantai Burung Mandi di Belitung, Unik dan Indah, Cocok Untuk Tempat Wisata Bersama Keluarga

Setelah itu barulah bahan makanan seperti daging, umbi-umbian dan sayuran disusun tepat di atas batu yang sudah dibakar tadi.

Setelah semua bahan makanan masuk ke dalam lubang, kemudian bahan makanan ditutup menggunakan dedaunan dan kembali dilapisi dengan batu yang sudah dibakar di bagian atasnya.

Tradisi Bakar Batu sudah sejak ratusan tahun lalu dilakukan oleh masyarakat Suku Dani.

BACA JUGA:Keindahan Pantai Teluk Mekaki Di Lombok, Perpaduan keindahan Pantai dan Barisan Perbukitan Hijau

Berdasarkan cerita masyarakat setempat tradisi itu berawal ketika nenek monyang suku Dani dahulu kebingungan mengolah hasil kebun mereka, karena tidak memiliki wadah untuk memasak.

Akhirnya munculah ide untuk melakukan bakar batu.

Untuk mengunjungi lembah Baliem, wisatawan harus menuju kota Wamena, kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil atau naik bus umum untuk menuju Lembah Baliem. (**)

Kategori :