radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Pondok Pesantren (Ponpes) Makrifatul Ilmi (MI) Yayasan Makrifatul Ilmi Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) mengambil satu langkah maju. Tidak hanya menghafal Al-Qurian, tapi juga memperdalam ilmu tajwid.
Santri MI memiliki modul sendiri dalam mempelajari ilmu tajwid yang disusun Dr KH Abdullah Munir, M.Pd selaku pimpinan umum yayasan.
BACA JUGA:Air Terjun Luweng Sampang, Air Terjun Super Jernih di Gunung Kidul
BACA JUGA:Kaya Antioksidan dan Baik Bagi Kesehatan, Ini Manfaat Kunyit untuk Peempuan dan Pria
Modul itu mempelajari ilmu tajwid dengan metode I’rab Al-Qur’an. Abdullah mengatakan metode tersebut mengadopsi pendekatan i’rab dalam membaca kitab kuning.
Saat diterapkan pada Al-Qur’an, metode ini menghasilkan santri yang fasih dalam membaca Al-Qur’an dan mampu menjelaskan tajwid dengan baik.
BACA JUGA:Meski MU Sedang Memble, Porto Tetap Akan Waspada
BACA JUGA:6 Brand Batik UMKM di Indonesia, Sukses hingga Laris di Luar Negeri
Selain itu, santri belajar berbagai nadhoman kitab tajwid, termasuk Tuhfatul Athfal.
Nadhoman dinyanyikan sehingga santri bisa menghafal bait-baitnya. Seluruh santri melantunkan nadhoman bersama setiap hari.
BACA JUGA:15 Personel Polda Bengkulu Lulus Seleksi Sekolah Bintara Polri
BACA JUGA:Jangan Gunakan Fasilitas Negara Saat Berkampanye!
"Praktik ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan, tapi juga membantu memperkuat hafalan mereka secara konsisten,” kata Abdullah.
Abdullah mengungkapkan, santri akan mengikuti uji kompetensi tajwid setelah menyelesaikan pembelajaran modul.
BACA JUGA:Fantastis, Jumlah Tenaga Honorer Pemprov Bengkulu Capai 8 Ribu Orang