Fantastis, Jumlah Tenaga Honorer Pemprov Bengkulu Capai 8 Ribu Orang
Ilustrasi guru honorer-Istimewa/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian (PPIK) BKD Provinsi Bengkulu, Sri Hartika mengatakan, saat ini jumlah honorer yang sudah masuk dalam database sebanyak 4.813 orang dengan masa kerja terhitung dari tahun 2022. Jumlah itu belum termasuk Non ASN yang masih dalam proses verifikasi dan validasi atau belum masuk data base BKN yang diperkirakan jumlahnya sekitar 4.000 lebih.
BACA JUGA:Pedagang Terjerat Rentenir, Pengelola PTM Kutau Gandeng Perbankan
BACA JUGA:Dana TPG Belum Masuk Kasda, Jadi Guru Harap Bersabar
"Non ASN di Provinsi Bengkulu ada dua kelompok, pertama yang sudah masuk data base BKN di tahun 2022 dan Non ASN yang tidak terdata dalam database BKN," kata Sri, Kamis (2/10).
Diketahui pendaftaran Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Bengkulu telah dimulai sejak 1 Oktober 2024. Seleksi PPPK ini diprioritaskan untuk empat kriteria yakni P1, K2, Non ASN yang masuk data base BKN dan Non ASN yang tidak masuk data base BKN tapi sudah bekerja secara terus menerus selama dua tahun di OPD. Data tersebut termuat dalam aplikasi Sistem Pengolahan Non-ASN (siNonA).
BACA JUGA:Sosialisasi Pemilih Pemula, KPU Seluma Datangi Sekolah
Sri mengatakan, tahun 2024 ini empat kriteria tersebut yang bisa mengikuti seleksi PPPK. P1 merupakan Non ASN yang sebelumnya sudah dinyatakan lulus seleksi PPPK namun belum diangkat demikian dengan K2 adalah honorer yang memenuhi kriteria Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 2012 dengan jumlah 64 orang. Untuk Non ASN dengan dua kriteria ini, akan diberikan prioritas khusus.
BACA JUGA:7 Wisata Paling Unik di Indonesia, Tidak Ada di Negara Lain, Benar Benar Mengagumkan, Ini Daftarnya
BACA JUGA: 12 Tempat Wisata Paling Menarik di Bali, Unik dan Indah Serta Mengandung nilai Budaya, Ini Daftarnya
"Untuk Bengkulu ada 600 kuota PPPK yang diterima tahun 2024 ini, formasi untuk Tenaga Guru 400 orang, Tenaga Kesehatan 100 orang dan Tenaga Teknis 100 orang," pungkasnya.
(cia)