Sejarah Kerajaan Salakanagara, Kerajaan Terua Yang Masih Menjadi Perdebatan
sejarah dan bukti peninggalan kerajaan salakanagara-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Radarselatan.bacakoran.co – Indonesia adalah Negara yang besar dan memiliki sejarah yang panjang.
Peradaban manusia di nusantara sebutan Indonesia dimulai dari zaman manusia purba yang dibuktikan dengan berbagai situs peninggalan sejarah yang masih bisa ditemukan di beberapa tempat di Indonesia hingga saat ini.
Kemudian dilanjutkan dengan jaman kerajaan. Di Indonesia ada beberapa kerajaan besar yang kesohor dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Candi Arimbi di Jombang, Destinasi Wisata Berkaitan Erat Dengan Tokoh Pewayangan
Dibalik sejarah nusantara ini ada kisah tentang sebuah kerajaan yang disebut sebut sebagai kerajaan pertama tertua di Nusantara meskipun masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Kerajaan tersebut bernama Salakanagara yang berada di wilayah Jawa Barat.
Salah seorang tokoh sejarah berkebangsaan asing, Claudius Ptolemaus pernah menyebut suatu tempat bernama Argire dalam bukunya Geografia, yang ditulis sekitar tahun 150 Masehi.
BACA JUGA:Sejarah dan Daya Tarik Api Abadi Marpen, Fenomena Alam Menakjubkan di Jawa Tengah
Argire, menurut ilmuwan Yunani ini, berada di daerah Timur yang sangat jauh, tepatnya di bagian barat sebuah pulau yang disebut Labodio.
Penyebutan pulau ini kemudian dikaitkan dengan istilah Yawadpa, alias Jawa.
Dalam bahasa Yunani, Argire berarti perak. Pada waktu itu, ketika Ptolemaus merilis Geografia, berdirilah kerajaan bernama Salakanagara di bagian Barat Jawa.
BACA JUGA:Wisata Sejarah dan Situs Purba, Goa Pawon Di Bandung, Ada Jejak Kami Raksasa
Riwayat Kerajaan Salakanagara memang dibalut misteri yang cukup pekat. Tak hanya soal mitos, banyak hal lain terkait kerajaan yang didirikan pada tahun 130 Masehi, yang hingga kini masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti dan pakar sejarah.
Perdebatan yang paling mendasar adalah keyakinan bahwa Salakanagara merupakan kerajaan tertua di Nusantara.
Sementara itu, yang lebih umum diketahui adalah bahwa kerajaan paling awal di kepulauan ini adalah Kutai Martadipura di Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Bumi Pasemah, Sejarah Situs Megalitik, Serta Budaya Memuja Arwah Nenek Monyang
Jika dilihat dari waktu berdirinya, Salakanagara yang sudah eksis sejak abad kedua jelas lebih tua dibandingkan Kutai yang muncul pada abad keempat Masehi.
Namun, klaim tentang Salakanagara sebagai kerajaan pertama di Nusantara melemah karena bukti fisiknya sangat minim, berbeda dengan riwayat Kutai yang didukung oleh penemuan prasasti.
BACA JUGA:6 Situs Peninggalan Sejarah Di Jambi, Unik Dan Menyimpan Cerita Legenda, Bukti Peradaban Masa Lampau
Modal untuk mempertahankan argumen bahwa Salakanagara adalah kerajaan pertama di Nusantara hanya berupa catatan perjalanan dari Cina.
Salakanagara memang telah menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Han dan pernah mengirimkan utusan ke Cina pada abad ketiga.
BACA JUGA:Situs Megalitik Tinggi Hari Lahat, Jejak Sejarah Melegenda, Benarkah Ulah Si Pahit Lidah?
Selain itu, penelusuran sejarah Salakanagara juga diperoleh dari naskah Wangsakerta. Wilayah kekuasaan Salakanagara mencakup Jawa bagian barat, termasuk semua pulau yang terletak di sebelah barat Pulau Jawa.
Namun, naskah Wangsakerta sendiri masih menjadi kontroversi. Naskah yang disusun oleh semacam panitia riset dari Kesultanan Cirebon ini konon disusun selama 21 tahun dan selesai pada tahun 1998.
BACA JUGA:Jejak Peradaban Buddah Di Padang Lawas Utara, Candi Ini Jadi Saksi Sejarah
Meskipun penemuan naskah ini sangat disyukuri karena terbilang lengkap, banyak sejarawan meragukan keasliannya.
Perdebatan terkait kerajaan tertua di Nusantara tidak hanya melibatkan Salakanagara dan Kutai Martadipura.
Jauh sebelum itu, ada kerajaan Kandis di Riau yang diperkirakan telah berdiri sendiri sekitar tahun 1 SM.
Namun, apakah pemerintahan Kandis saat itu sudah memenuhi syarat untuk disebut sebagai kerajaan masih dipertanyakan.
BACA JUGA:Pulau Rubiah Aceh, Surga Bawah Laut di Aceh dan Sejarahnya Yang Menakjubkan
Begitu pula dengan kerajaan-kerajaan lain di Tanah Melayu yang muncul kemudian, seperti Kerajaan Kancil Putih dan Kerajaan Koto Alang.
Meskipun terdapat berbagai kontroversi dalam perdebatan ini, jejak rekam kerajaan Salakanagara mulai terungkap.
Meskipun label sebagai kerajaan pertama di Nusantara belum sepenuhnya meyakinkan semua kalangan, Salakanagara dapat dianggap sebagai kerajaan tertua di Pulau Jawa.
Mengenai lokasi ibu kota Salakanagara, masih ada perdebatan mengenai di mana pusat pemerintahan kerajaan ini.
Ada tiga versi yang mengemuka, pertama menyebutkan ibu kota Salakanagara berada di Teluk Lada, Pandeglang, Banten.
BACA JUGA:Taman Narmada Destinasi Wisata Di Lombok, Perpaduan Sejarah dan Keindahan, Ada Pura dan Mata Air Suci
Menurut naskah Wangsakerta, pusat Kerajaan Salakanagara bernama Rajatapura, yang diyakini merupakan kota tertua di Pulau Jawa.
Versi kedua berpendapat bahwa ibu kota Salakanagara bukan berada di Pandeglang, tetapi di Condet, yang kini terletak di wilayah Jakarta Timur.
Condet berada tidak jauh dari pelabuhan besar bernama Sunda Kelapa, yang dikenal sebagai pusat perdagangan paling ramai di Nusantara pada masanya.
BACA JUGA:Sejarah Singkat Pulau Awololong Di Lembata, Pulau Yang Indah, Surganya Siput dan Kerang
Menurut versi ketiga, Salakanagara dibangun di lereng Gunung Salak, Bogor. Lokasi ini dianggap berkaitan dengan arti Salakanagara, yakni negara perak.
Menariknya, di lereng Gunung Salak juga berdiri kerajaan-kerajaan Sunda lainnya yang merupakan keturunan dari Salakanagara, termasuk Kerajaan Pajajaran.
Salakanagara runtuh pada pertengahan abad keempat Masehi, seiring dengan munculnya dan semakin kuatnya kerajaan baru bernama Tarumaagara.
BACA JUGA:Gua Tetes Lumajang, Sejarah dan Mitos Air Terjun Tercantik di Jawa Timur
Meskipun hanya bertahan selama dua abad, garis keturunan penguasa Salakanagara dipercaya melahirkan raja-raja di banyak kerajaan besar di Nusantara, termasuk Pajajaran, Sriwijaya, dan Majapahiit. (**)