Bahlil Calon Tunggal, Jokowi Berpeluang Jadi Ketua Dewan Pembina

Bahlil Calon Tunggal Jokowi Berpeluang Jadi Ketua Dewan Pembina-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - JAKARTA, Isu berkembang yang menyebut menyebutkan Presiden Joko Widodo berniat menjadi Ketua Umum Partai Golkar akhirnya terjawab. Peluang jokowi terpilih menjadi Ketua Umum Golkar melalui musyawarah nasional (Munas) sudah tertutup.

Berdasarkan berkas pendaftaran bakal calon ketua umum yang diterima panitia munas, hanya Bahlil Lahadalia yang memenuhi syarat maju. Bahlil pun jadi calon tunggal dalam Munas Golkar yang diselenggarakan 20-21 Agustus 2024 di JCC, Senayan.

BACA JUGA:PAN Serahkan B1KWK Usai Kongres, Benarkah Mengusung Rifa’i Tajudin?

BACA JUGA:Disnakertrans Kaur Terbitkan 17 Rekom Paspor CPMI

"Kalau untuk ketua umum sudah dapat dipastikan tidak ada lagi nama di luar itu. Karena hanya Bahlil Lahadalia," kata Ketua Steering Committee (SC) Munas Adies Kadir di JCC.

Namun, kata Adies, Jokowi punya peluang menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar. Menurut dia, dewan pembina akan diusulkan dalam Munas Golkar oleh forum munas dan ketua umum terpilih.

BACA JUGA:Pembahasan RAPBD Perubahan Seluma 2024 Terus Dikebut

BACA JUGA:Setelah PKB, Giliran PKS Akan Berikan B1 KWK Untuk Erjon

Adies menjelaskan, ketua dewan pembina, termasuk ketua dewan pakar, dewan penasihat, dewan etik, dan dewan kehormatan, tidak harus berasal dari kader kendati selama ini mereka yang menduduki posisi itu merupakan kader senior.

"Kalau dewan pembina ini biasanya adalah kader-kader Partai Golkar yang sudah senior, biasanya begitu, memang tidak ada eksplisit dalam AD/ART itu apakah boleh orang luar atau tidak itu, tidak ada," kata Wakil Ketua Umum Golkar itu.

BACA JUGA:Masa Jabatan Menghitung Hari, DPRD Seluma Kebut Pembahasan RAPBD Perubahan

BACA JUGA:Pengelolaan DDTS, Pemprov Bengkulu Libatkan Pihak Ketiga

Namun, Adies menyebut hingga kini belum ada usulan nama Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina. Dia menegaskan itu akan dibahas lewat munas.

"Kalau tidak ada dalam AD/ART sebenarnya sih boleh-boleh aja, tapi sampai saat ini di arena Rapimnas dan memasuki Munas nama-nama tersebut sama beliau belum beredar, belum ada sampai detik ini belum ada kedengaran," kata dia.

Tag
Share