Kalau Harta Karun Ini Ditemukan, Aceh Bisa Jadi Daerah Terkaya di Indonesia Bahkan Dunia

KAPAL : kapal tenggelam di laut indonesia yang menyimpan harta karun dan emas-istimewa-radarselatan.bacakorang.co

radarselatan.bacdakoran.co - Berdasarkan jejak sejarah, di perairan laut aceh terdapat harta karun berupa 60 kilogram emas.

Jika harta karun itu ditemukan, maka Aceh akan menjadi daerah terkaya di Indonesia bahkan dunia.

Pada zaman dahulu sebuah kapal yang bernama Flor de la Mar, merupakan kapal besar berasal dari Erova membawa emas 60 ton hasil rampokan tenggelam di perairan laut Aceh.

BACA JUGA:467 Titik Laut Indonesia Simpan Harta Karun Berharga, Mulai Dari Emas Hingga Barang Antik

Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1502. Kapal Flor de la Mar berasal di Lisboa, Portugis.

Kapal ini memiliki spesifikasi berbobot 400 ton dengan panjang 36 meter. Kapal itu bisa mengangkut 500 pelaut dan 50 senjata.

Kapal Flor de la Mar dinobatkan sebagai kapal terbesar di Eropa. Status demikian membuat Flor de la Mar menjadi kapal utama dalam rangkaian eksplorasi lautan Portugis.

BACA JUGA:Harta Karun Tersembunyi di Bukit Raje Mandare, Nilainya Tak Terhitung, Ladang Minyak Dan Danau Merah

Pelayaran perdana kapal tersebut adalah ke India untuk menemukan rempah-rempah dan menaklukkan wilayah di sana. Nakhodanya adalah Estevao da Gama, sepupu dari pelaut legendaris, Vasco da Gama.

Selama berlayar, Flor de la Mar pernah rusak di Mozambik. Namun, masalah itu bukanlah hal besar karena kapal kembali berlayar ke India.

Kesuksesan ini membuat kapal tersebut diikutsertakan lagi untuk menaklukkan Malaka.

BACA JUGA:Emas Berserakan di Dasar Laut Indonesia, Nilainya Triliunan, Ini Lokasinya

Saat itu Malaka dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, sebelum akhirnya diketahui bahwa rempah-rempah di sana berasal dari Maluku.

Pada 1511, Flor de la Mar sampai juga di Malaka. Di sana, kapal bertugas mengangkut harta-harta yang disita Portugis.

Kala itu, armada Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque melakukan penyerangan terhadap Sultan Mahmud dari Kesultanan Malaka.

Penyerangan tersebut dibarengi oleh perampasan paksa harta milik Sultan Mahmud.

BACA JUGA:Kandungan Minyak, Emas Hingga Biji Besi Tersimpan di Tanah Bengkulu Selatan, Ini Perkiraan Lokasinya

Harta-harta tersebut kemudian diangkut Flor de la Mar. Tercatat kapal itu mengangkut 60 ton emas.

Dalam perjalanan dari Malaka ke India, kapal Flor de la Mar dikawal oleh kapal-kapal pengiring yang kecil untuk mencegah kedatangan bajak laut.

Namun dalam pelayaran badai dan ombak datang tak berhenti. Kapal Flor de la Mar menghantam karang dan tenggelam.

Kapal dilaporkan menghantam terumbu karang di perairan Pedir, daerah Pidie, Aceh Barat.

BACA JUGA:Cadangan Emas Bengkulu Setara Freeport, Tersebar di 4 Kabupaten, Ini Lokasinya

Ketika badai terjadi tak ada satupun orang yang menyelamatkan 60 ton emas itu. Semua bergegas menyelamatkan diri, begitu juga pimpinan pelayaran, Alfonso de Albuquerque.

Hingga kini keberadaan emas 60 ton itu masih misteri. Namun, mengingat sifatnya yang tahan air, emas itu dipastikan masih ada sampai sekarang setelah ratusan tahun lamanya.

Hanya saja, lokasinya sudah pasti berpindah dari titik awal karamnya kapal. Hingga kini pun, belum ada pemburu harta karun yang berhasil menemukannya.

Jika emas ini ditemukan, maka Aceh bisa menjadi daerah kaya raya dan kembbali berjaya seperti jaman dahulu. (**)

Tag
Share