Dampak Kemarau dan El Nino, Produksi Padi di Bengkulu Turun

PECAH PECAH: Lahan sawah pecah pecah akibat kekeringan -dokumen rasel-radarselatan.bacakoran.co

BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebut, produksi padi di Provinsi Bengkulu tahun 2023 diperkirakan mencapa 277.310 ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 4.300 ton GKG atau 1,53 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 281.610 ton GKG. Penurunan itu disebabkan faktor cuaca dan musim kemarau.

Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Bengkulu, Sahranudin mengatakan, potensi produksi padi dalam tiga bulan kedepan perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan yang signifikan. Hal ini juga harus bisa menjadi perhatian bagi instansi terkait di Provinsi Bengkulu"Potensi produksi padi pada Oktober - Desember sebesar 57.064 ton," kata Sahnarudin, Jumat (3/11).

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Bengkulu Selatan, Lebong, dan Seluma. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kabupaten Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Bengkulu Tengah.  

Selain itu, Luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 56.803 hektar, mengalami penurunan sebanyak 349 hektar atau 0,61 persen dibandingkan luas panen padi tahun 2022 yang mencapai 57.152 hektar. Penurunan produksi padi cukup besar pada 2023 terjadi di Kabupaten Lebong dan Mukomuko.

"Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar, misalnya Kabupaten Kepahiang dan Kaur," kata Sahnarudin. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan