BMKG Prediksi Kemarau Landa Indonesia Tahun 2024, Ini Daerah Yang Terdampak, Sebagian Daerah Terancam Kering
KEKERINGAN: Foto hamparan sawah kekeringan dan tidak bisa ditanami padi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi tahun 2024 ini Indonesia kembali dilanda musim kemarau.
Kemarau yang akan melanda Indonesia tahun 2024 ini tidak sama di setiap daerah.
Beberapa daerah di Indonesia akan mengalami kemarau normal, atas normal dan bawah normal.
Kemarau lulai terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada bulan ini (Mei), namun BMKG memprediksi puncaknya akan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus.
BACA JUGA:Datangi Konter, Polisi Minta Tidak Lakukan Persekongkolan Jahat
Ada beberapa daereah di Indonesia yang musim kemaraunya mundir meliputi sebagian wilayah Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan.
Kemudian sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku.
Daerah daerah itu musim kemaraunya diprediksi mundur dari perputaran musim kemarau di Indonesia.
Sedangkan beberapa daerah di Indonesia yang diprediksi mengalami musim kemarau bawah normal yakni sebagian kecil wilayah Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Kasus TPPO dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Tinggi
Selanjutnya sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah dan sebagian Papua Selatan.
BMKG menyebut ada juga beberapa daerah di Indonesia yang mengalami musim kemarau di atas normal.
Daerah yang mengalami musim kemarau di atas normal ini meliputi sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Melewati Dinamika Pemilu, Mari Menyatu Kembali Dalam Harmonisasi Bermasyarakat
Kemudian sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.
Masyarakat yang tinggal di daerah yang akan mengalami kemarau bawah normal diprediksi akan merasakan dampak kemarau lebih kuat.
Diantaranya kekeringan yang menyebabkan kesulitan mendapatkan sumber air bersih dan resiko gagal panen serta kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. (**)