Jelang Lebaran, BRI Siapkan Uang Pecahan Ratusan Juta Rupiah
TUKAR: BRI Cabang Manna menyediakan teller khusus untuk transaksi penukaran uang seluruh pecahan untuk menyambut Lebaran Idul Fitri 2024-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BANK BRI Cabang Manna memberikan layanan penukaran uang pecahan khusus menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Biasanya menjelang lebaran saat ini minat masyarakat dalam menukar uang pecahan kecil mengalami peningkatan.
BACA JUGA:Breaking News: Demo Warga Dusun Baru Anarkis, Pagar Besi Kantor Bupati Roboh
Sebab sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, khususnya di Bengkulu Selatan (BS) saat momen lebaran berbagi kebahagiaan dengan memberikan uang kepada sanak saudara.
Menyikapi hal tersebut BRI Cabang Manna bukan hanya memastikan pelayanan penukaran uang berjalan dengan baik, tetapi juga mempersiapkan persediaan uang berbagai pecahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Permintaan masyarakat akan dipenuhi selama persediaan masih ada.
BACA JUGA:Heboh Jasad di Sungai Way Pidada Lampung, Warga Kedurang?
“Kita membuka satu teller khusus penukaran uang dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 20.000. Persediaan penukaran uang di BRI Cabang Manna ini kita siapkan lebih kurang Rp. 380 juta setiap harinya.
Setiap nasabah dibatasi Rp.3,8 juta per orang setiap harinya” ujar Pemimpin Cabang (Pinca) BRI Cabang Manna, Bright Brennan Parulian.
Lebih lanjut, Bright mengatakan untuk pelayanan penukaran uang di teller khusus dibuka setiap hari Selasa dan kamis sejak pukul 07.45 WIB - 14.15 WIB. Setiap harinya ada sebanyak Rp 200 juta transaksi penukaran uang yang ada di BRI Cabang Manna.
BACA JUGA:PNS Bengkulu Selatan Ditemukan Meninggal Dunia di Bawah Pondok
“Persediaan uang yang ada di BRI Cabang Manna selain uang baru cetak, juga uang layak edar (ULE, red) yang merupakan uang yang pernah digunakan transaksi tetapi dengan kondisi uang yang masih sangat bagus seperti uang baru,” katanya.
Bright mengungkapkan penukaran uang yang ada di BRI Cabang Manna sebanyak 30 persen ULE. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pemaksimalan penggunaan uang tunai dengan menekan biaya pencetakan uang baru.
“Selain penggunaan uang tunai yang dimaksimalkan. Kita juga menekan adanya peningkatan transaksi penggunaan uang digital, yaitu dengan QRIS,” ungkapnya.