Kemarau Berlalu, Hasil Panen Sawit Masih Merosot

Kemarau Berlalu, Hasil Panen Sawit Masih Merosot-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - MUSIM kemarau sudah berlalu. Namun petani kelapa sawit masih belum dapat berbahagia. Pasalnya hasil panen mereka masih merosot. Buah kelapa sawit yang mereka tanam, belum juga normal.

Bahkan, para petani merasakan hasil panen mereka merosot hingga 70 persen dari kondisi normal. Tentu hal tersebut dikeluhkan para petani, mengingat hasil panen sawit menjadi penopang ekonomi keluarga.

BACA JUGA:200 Hektar Lebih Lahan Padi Siap Panen

“Biasanya hasil panen per hektar itu tidak kurang dua ton. Namun sekarang hanya tinggal 500 sampai 600 kilogram saja, atau merosot hingga 70 persen.

BACA JUGA:Banyak Sawah Jadi Kebun Sawit, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Ini sangat memprihatinkan, karena penghasilan petani turun drastis. Kami sebenarnya berharap hasil membaik setelah turun hujan, namun faktanya tidak seperti itu,” ujar Ahmad Juniwon (48) petani sawit Desa Tungal 1 Kecamatan Pino Raya.

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Berpeluang Seleksi CASN Nakes

Selain minim buah, kondisi sawit pasca musim kemarau juga nampak kurus dan tidak berkembang. Meski telah diberikan dipupuk hasilnya juga tidak maksimal lantaran kadar air minim. Petani tidak bisa berbuat banyak atas kondisi tersebut.

BACA JUGA:Ini Pengakuan Korban Penikaman di TPS

“Di pohon sawit memang bunga untuk membentuk buah itu sangat minim. Bahkan banyak pohon sawit yang tidak ada lagi buahnya sama sekali. Kami rasa, butuh waktu lama agar kondisi ini normal,” terang Ahmad.

BACA JUGA:Dana Desa Sudah Mulai Cair, Kades Wajib Tahu Hal Penting Ini

Senada disampaikan Bambang Susanto (49) petani lainnya, penurunan hasil panen kelapa sawit juga tidak diimbangi dengan harga jual ditingkat pengepul. Per kilogram TBS masih dibawah Rp2000, sedangkan harga berondolan Rp1500 per kilogram.

BACA JUGA:TPS Tutup Cepat Hingga Petugas Linmas Rangkap Saksi 2 Parpol Berbeda

“Meski ada edaran Gubernur Bengkulu harganya diatas Rp2000, tapi realisasi di lapangan tidak seperti itu. Harga tetap di posisi Rp1700 per kilogram kalau jual ke pengepul,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan