BIKIN EMOSI! Ini Pengakuan Tersangka Rudapaksa Anak Kandung

Reporter: Sugio Aza Putra |

Editor: Suswadi |

Minggu , 04 Feb 2024 - 19:08

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, AKP Susilo, MH-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

“Tersangka memaksa korban melayani nafsunya dengan cara melakukan kekerasan fisik. Bahkan tersangka pernah mengancam akan membunuh korban jika menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain. Karena ancaman itulah yang membuat korban tidak berani bercerita,” ujar Kasat Reskrim.

Namun pada Minggu (28/1) lalu, korban memberanikan diri becerita kepada sang ibu. Dari situlah perbuatan bejat tersangka terungkap. Aksi tersebut sudah dilakukan sejak korban duduk dibangku kelas VI SD, sampai saat ini korban sudah kelas 3 SMP.

Setelah aksinya terungkap dan diringkus polisi, Si mengaku menyesali perbuatannya tersebut. Ia mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatanya dimata hukum.

“Tersangka mengaku kalau aksinya selama ini karena khilaf, saat ini ia sudah menyesali perbuatan tersebut,” beber Kasat Reskrim.

Tersangka dijerat pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara selama 15 tahun. (yoh)

bikin emosi! ini pengakuan tersangka rudapaksa anak kandung                            kota manna, radarselatan.bacakoran.co - kasus kekerasan seksual di bengkulu selatan yang dilakukan ayah terhadap anak perempuannya sendiri masih menyita perhatian masyarakat.
bahkan pengakuan yang diberikan tersangka kepada penyidik polres bengkulu selatan terkait kelakuannya yang merudapaksa anak sendiri ini benar-benar dapat bikin orang emosi.
baca juga:waspada dbd kembali berjangkit, sebulan sudah 5 kasus terjadi
banyak yang kesal dan marah dengan ulah tersangka berinisial ss alias si (39), warga jalan kolonel berlian kelurahan kota medan kecamatan kota manna. bukannya melindungi sang buah hati, si justru menghancurkan masa depan darah dagingnya sendiri.
baca juga:memasuki musim penghujan, harga cabai naik
dihadapan penyidik, si memberi pengakuan mengejutkan. ia mengaku nekat melakukan perbuatan bejat tersebut karena kecanduan nonton film porno.
baca juga:rangkaian kunjungan gubernur rohidin dan sekprov bengkulu di ponpes jakfar
hal itulah yang membuat otak si berpikir di luar nalar, sehingga nekat melampiaskan nafsu birahinya kepada sang anak sulung. 
baca juga:dukung terus sektor ekonomi kreatif
“hasil pemeriksaan terbaru, tersangka mengakui salah satu alasannya mencabuli korban adalah karena pengaruh film porno. sebab tersangka ini sering mengakses film porno lewat hp-nya. hal itu yang membuat tersangka tidak mampu menahan nafsu birahi, hingga mencabuli korban,” kata kapolres bs, akbp florentus situngkir, sik melalui kasat reskrim, akp susilo, mh.
baca juga:sekolahnya para juara, tetap dominasi pencapaian prestasi
agar aksinya berjalan mulus, tersangka juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban. tersangka mencekik leher bahkan mengancam membunuh korban jika tidak menuruti permintaannya.
baca juga:dewan pengawas bpjs datangi rshd manna, kenapa ya?
korban yang masih anak-anak pun tidak berani melawan, apalagi tersangka merupakan ayah kandungnya sendiri.
baca juga:drs. gunadi yunir, mm serap aspirasi masyarakat bengkulu selatan
“tersangka memaksa korban melayani nafsunya dengan cara melakukan kekerasan fisik. bahkan tersangka pernah mengancam akan membunuh korban jika menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain. karena ancaman itulah yang membuat korban tidak berani bercerita,” ujar kasat reskrim.
baca juga:kembalikan kejayaan bola kaki, perlu pembinaan atlet secara serius 
namun pada minggu (28/1) lalu, korban memberanikan diri becerita kepada sang ibu. dari situlah perbuatan bejat tersangka terungkap. aksi tersebut sudah dilakukan sejak korban duduk dibangku kelas vi sd, sampai saat ini korban sudah kelas 3 smp. 
baca juga:rute padang serai – pasar ngalam segera dikerjakan
setelah aksinya terungkap dan diringkus polisi, si mengaku menyesali perbuatannya tersebut. ia mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatanya dimata hukum.
baca juga:bupati : nipd cuman sekedar nomor induk, bukan seperti nip pns
“tersangka mengaku kalau aksinya selama ini karena khilaf, saat ini ia sudah menyesali perbuatan tersebut,” beber kasat reskrim.
tersangka dijerat pasal 80 ayat 3 undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara selama 15 tahun.  (yoh)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 5 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan