Nunggak Iuran, 400 Ribu Kartu BPJS Kesehatan Warga Bengkulu Non Aktif

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ricco Hanggara-Icha-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bengkulu menyebutkan saat ini 400 ribu kartu BPJS kesehatan warga Bengkulu berstatus non aktif.

Status BPJS Kesehatan yang nonaktif bisa terjadi karena berbagai sebab, salah satunya menunggak iuran bulanan. Kepala Cabang BPJS Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ricco Hanggara mengatakan, jika dipersentasekan, jumlahnya mencapai 15 persen dan total jumlah penduduk Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Sudah Dipecat, Eks Kades Suka Bandung Wajib Kembalikan Uang Negara

"Jumlahnya 400 ribuan itu tidak aktif, termasuk masyarakat yang lupa membayar iuran atau menunggak," kata Ricco, Minggu (14/9).

Selain warga yang kartu BPJS Kesehatannya berstatus non aktif, Ricco menyebut, masih ada sekitar 30 ribu warga Bengkulu yang belum masuk menjadi peserta atau sekitar 3 persen.

BACA JUGA:Segera Terima SK, Masa Kontrak PPPK Hanya 5 Tahun

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu dan BPJS Kesehatan telah menggandeng sejumlah badan usaha dalam program Sinergi Rekrutmen Reaktivasi Peserta JKN (SRIKANDI).  Kerjasama ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kepesertaan BPJS Kesehatan, termasuk membantu masyarakat yang menunggak.

BACA JUGA:Seleksi Terbuka Pejabat Eselon II, Teuku: Cari yang Berkualitas

"Dalam program ini terdapat sharing iuran. Yakni pemerintah Provinsi Bengkulu membayar iuran sebesar Rp27.800 per orang, sedangkan pihak ketiga membayar sebesar Rp10 ribu per orang/bulan," jelas Ricco.

BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi Jabatan Kepala Dinas di Kaur Masih Sepi

Bagi warga Bengkulu yang status kepesertaan BPJS Kesehatan non aktif tetap bisa mendapatkan layanan di rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya. Ricco mengatakan, Pemprov bengkulu telah mengukuhkan tim Tim Unit Reaksi Cepat (URC) JKN-KIS pada 4 Agustus 2025. Tim URC telah ditempatkan di seluruh rumah sakit di Provinsi Bengkulu. Satu rumah sakit terdapat tiga petugas.

BACA JUGA:Inflasi Terkendali Berkat Pasokan dan Distribusi Pangan Lancar

"Ketika masyarakat berobat ke rumah status BPJS-nya tidak aktif, mereka langsung menghubungi tim URC. Nanti URC akan menghubungi dinas kesehatan dan melakukan koordinasi ke BPJS kesehatan terkait penonaktifan ata BPJS," demikian Ricco. (cia) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan