Petualangan di Banggai Kepulauan: Menyusuri Surga Tersembunyi di Timur Indonesia

Banggai kepulauan, tempat yang menyimpan banyak destinasi wisata menarik-istimewa-radarselatan.bacakorang.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Di tengah malam yang hening dan langit berbintang, tanpa sinyal dan sambungan internet, sekelompok pelancong justru menemukan kedekatan yang lebih jujur.
Tawa lepas, obrolan yang mengalir tanpa filter, hingga keheningan yang diisi dengan saling pengertian, menjadi momen tak terlupakan dalam perjalanan mereka menjelajahi Banggai Kepulauan.
Perjalanan panjang dimulai dari Gorontalo dan Luwuk sebelum akhirnya menjejakkan kaki di gugusan pulau yang disebut-sebut sebagai "surga tersembunyi" di Timur Indonesia.
BACA JUGA:Awasi Kendaraan Yang Menggunakan Tanki Modifikasi
Destinasi pertama yan ak kalah menarik adalah Danau Paisupok, yang terletak sekitar 9 kilometer dari Pantai Poganda.
Danau ini dikenal akan kejernihan airnya yang luar biasa, hingga dasarnya bisa terlihat dengan mata telanjang.
Airnya yang berwarna toska dikelilingi oleh pepohonan hijau menciptakan suasana magis dan damai. Nama "Paisupok" sendiri berasal dari bahasa lokal yang berarti “air hitam,” meski justru kejernihanlah yang menjadi daya tarik utama.
Danau ini menjadi favorit untuk aktivitas seperti berenang, fotografi bawah air, hingga sekadar mengayuh perahu kecil sambil menikmati ketenangan alam.
BACA JUGA:Selain Armada Angkut, Bupati Bengkulu Selatan Diminta Perbanyak Kontainer Sampah
Kebersamaan tim semakin terasa di sini, bahkan makan mie instan di tepi danau pun terasa istimewa.
Usai menjelajahi Paisupok, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Paiso Batango, sebuah lokasi alami di mana anak-anak bermain air di antara bebatuan dan kolam jernih.
Kemudian isatawan bisa melanjutkan lai petualangan dilanjutkan menuju Gua Babanang, sebuah keajaiban tersembunyi di bagian selatan Pulau Banggai.
BACA JUGA:Tumbuhkan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Tata Pengembangan Potensi Wisata
Karena jarak tempuh dan kondisi jalan yang sedang diperbaiki, tim memutuskan untuk bermalam di Desa Lumbi-Lumbia, sebuah desa kecil yang kerap menjadi tempat persinggahan para pelancong.
Pengnjung bisa menyusuri keheningan gua, celah bebatuan yang disinari cahaya alami, dan kisah-kisah mistis yang membalut Gua Babanang. (**)