Hewan Berusia Ratusan Tahun, Bisa Disebut Abadi

Hewan Berusia Ratusan Tahun, Bisa Disebut Abadi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Kalangan awam umumnya bakal langsung membayangkan hiu sebagai ikan yang tubuhnya berwarna cerah. Padahal kenyataannya, ada juga jenis hiu yang tubuhnya berwarna gelap dan kusam. Hiu Greenland adalah contoh dari hiu tersebut.

Sesuai dengan namanya, hiu Greenland memang banyak ditemukan di sekitar Pulau Greenland, pulau raksasa yang letaknya bersebelahan dengan negara Kanada di Amerika Utara. Tidak seperti hiu pada umumnya yang tubuhnya berwarna cerah, hiu Greenland memiliki kulit berwarna hijau gelap.

Hiu Greenland juga menyandang reputasi sebagai hewan bertulang belakang dengan usia terpanjang. Pasalnya hiu ini ternyata bisa hidup hingga usia lebih dari 4 abad!

Hal tersebut diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Julian Nielsen dan rekan-rekannya. Mereka mengambil sampel dari lensa mata hiu dan kemudian melakukan analisa karbon untuk menentukan usia hiu pemiliknya.

Berdasarkan pemeriksaan pada 28 ekor hiu berbeda, salah satu di antara hiu tersebut ternyata ada yang usianya sudah mencapai setidaknya 400 tahun. Dengan kata lain, hiu ini sudah hidup sejak tahun 1600-an.

Hiu Greenland sendiri diketahui memang memiliki kehidupan yang serba lambat. Di habitatnya, hiu ini terkenal sebagai hewan perenang yang amat lambat. Kemudian mereka baru bisa melakukan reproduksi pada usia lebih dari 100 tahun.

Kerang Laut Quahog

Quahog (Mercenaria mercenaria) adalah nama dari sejenis kerang laut yang habitatnya berada di perairan sekitar Amerika Utara. Sepintas, kerang ini nampak sebagai hewan yang tidak istimewa. Padahal kenyataannya, kerang ini usianya lebih tua dibandingkan usia banyak negara di dunia.

Pada tahun 2007, tim ilmuwan dari Universitas Bangor di Inggris mengumumkan kalau mereka baru saja menemukan hewan tertua di dunia. Hewan tersebut adalah quahog yang ditemukan di pantai Islandia.

Quahog tersebut diketahui sudah berusia setidaknya 410 tahun. Angka tersebut didapat dengan cara menghtung garis-garis pertumbuhan yang ada pada cangkang kerang.

Dengan melihat hal tersebut, maka quahog yang bersangkutan diketahui lahir kurang lebih pada tahun 1590-an. Mereka lantas memberikan nama "Ming" pada kerang ini karena saat Ming lahir, China pada waktu itu sedang diperintah oleh Dinasti Ming.

Ming tidak pernah dimangsa oleh predator semasa hidupnya karena hewan ini memiliki kebiasaan mengubur diri sambil menghisap plankton dari dasar laut. Ilmuwan lantas berniat melakukan penelitian lebih jauh mengenai fisiologi Ming supaya bisa mendapat informasi lebih jauh mengenai kenapa sel-sel Ming hampir tidak mengalami penuaan. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan