Alasan Pengusaha Tambang Bantu Rohidin, Kenal Lama dan Ikhlas Berikan Uang

SIDANG : PN Bengkulu menghadirkan dua saksi dalam kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah-Icha-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menghadirkan pengusaha tambang di Provinsi Bengkulu sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang melibatkan mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Kamis (19/6).
Dua orang saksi yang dihadirkan adalah Direktur PT Firman Ketahun, Tjandra Tresna Wijaya dan Mandala Aditya, anak buah Leo Lee Direktur PT CES yang bernama Mandala.
BACA JUGA:Cegah Remaja Lakukan Pernikahan Dini
Leo Lee tidak hadir karena sedang berada di luar negeri. Sementara saksi Mandala hadir dalam persidangan karena bertugas menyerahkan uang Rp 1 miliar atas perintah Leo Lee.
Di persidangan, saksi Tjandra Tresna mengaku menyerahkan uang dalam bentuk dolar Amerika, totalnya 30 ribu dolar Amerika atau jika dirupiahkan sekitar Rp491 juta.
BACA JUGA:Dewan Desak Pemkab Seluma Umumkan Hasil Audit Tenaga Honorer
Tjandra mengaku menyerahkan uang tersebut karena merasa sudah kenal lama dengan Rohidin. Ia juga mengaku tidak ada ancaman dan uang itu diberikannya secara ikhlas.
"Saya sudah kenal lama dengan pak Rohidin. Beliau datang minta bantu ya saya bantu semampunya," kata Tjandra.
Uang yang diserahkan oleh Tjandra itu diterima Rohidin di Jakarta Selatan. Uang itu diserahkan kepada Rohidin melalui Evriansyah alias Anca.
BACA JUGA:Kades Kembali Diingatkan Transparan Dalam Pengelolaan APBDes
Sementara saksi Mandala menerangkan, dia diperintah oleh Leo Lee menyerahkan uang Rp 1 miliar di depan kantor PT CES.
Uang Rp 1 miliar tersebut diletakkan di dalam dua kantong plastik. Uang tersebut kemudian diserahkan kepada seseorang yang menunggunya di dalam mobil.
BACA JUGA:Bupati dan Wabup Data Langsung Lampu Jalan Tak Menyala dan Rusak
"Pak Leo yang suruh saya antar. Saya tidak tahu siapa orangnya, karena kaca hanya dibuka setengah," ujar Mandala.