Kursi Kepala Sekolah di Bengkulu Selatan Masih Dingin, Belum Ada Sinyal Mutasi

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Para kepala sekolah dan guru di Kabupaten Bengkulu Selatan tidak perlu khawatir dengan isu mutasi yang beredar saat ini.
Kursi para kepala sekolah dan guru masih ‘dingin’, jadi tidak perlu khawatir dimutasi dalam waktu dekat ini.
Kepastian ini disampaikan Plt Kepala Disdikbud Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya M.Pd. Lusi mengatakan kebijakan mutasi adalah arahan langsung dari pimpinan daerah dalam hal ini Bupati dan Sekda.

BACA JUGA:Timbulkan Rasa Senang Pada Anak Usia Dini, Sistem Pendidikan Dibarengi Story Telling

BACA JUGA:Cegah Penularan DBD, Masyarakat Harus Kembali Budayakan 3M!

“Sampai sekarang belum ada informasi mengenai jadwal mutasi, makanya guru ataupun kepala sekolah tak perlu risaukan perihal mutasi ini,” ujarnya.
Lanjut Lusi, secara khusus mutasi guru ataupun kepala sekolah bukanlah momok. Sebab mutasi adalah hal yang lumrah dalam birokrasi.
Dengan adanya mutasi atau rotasi, maka pengalaman dalam mengemban tugas akan meningkat.

BACA JUGA:Program 100 Hari Kerja Rifa'i - Yevri: Selesaikan Lampu Jalan Mati, Sampah, Pendidikan, Kesehatan dan Jembatan

BACA JUGA:Guru Satuan Pendidikan PAUD dan TK Wajib Ada RPP

“Tapi evaluasi berjenjang tetap ada, kami melakukan ini untuk mengetahui sejauh mana kualitas dan layanan para guru terhadap system pendidikan. Karena pendidikan ini harus ada target yang harus dicapai,” jelasnya.
Lusi menambahkan, kalaupun ada mutasi, mungkin jadwalnya tidak terlalu dekat. Hal ini karena masih banyak proses atau kegiatan yang mendesak yang harus diselesaikan. 

BACA JUGA:Peduli Pendidikan, Wabup Bengkulu Selatan Pastikan Jangan Ada Siswa Putus Sekolah

BACA JUGA:Pemdes Kota Bumi Alokasikan Anggaran Pembangunan Gedung Taman Pendidikan Al-Quran

Bagi Lusi, urusan mutasi ataupun rotasi guru termasuk hal yang sederhana namun perlu persiapan yang cukup matang.
“Seandainya nanti ada mutasi guru dan kepala sekolah, tinggal ikuti saja. Karena sumpah ASN itu kan siap ditempatkan kapanpun dan dimanapun, kalau tidak sanggup berarti melanggar sumpah,” pungkasnya.

(rzn)