Keluarga Beresiko Stunting Selalu Mendapat Pendampingan

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Kabupaten Bengkulu Selatan terus melakukan pendampingan kepada keluarga beresiko maupun terkonfirmasi stunting. Pendampingan juga dilakukan pada kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya pencatatan untuk pelaporan bulanan. 

“Kalau ada keluarga yang balitanya berpotensi stunting harus dilaporkan dan di lakukan pendampingan,” kata Kepala DPPKB-P3A Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE.

BACA JUGA:Capaian WTP, Bukti Keseriusan Kelola Keuangan Secara Profesional

Dikatakan Ferry, pendampingan tersebut dapat dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh wilayah desa dan kelurahan yang telah dibentuk disetiap kecamatan yang terdiri dari tenaga kesehatan, TP PKK, kader program KB. Karena, ada beberapa sasaran yang menjadi pendampingan tersebut diantaranya calon pasangan suami-istri, ibu hamil, balita hingga pasca bersalin. 

BACA JUGA:Jangan Panik! Distribusi BBM Aman, Harga Eceran Normal

"Kami akan terus melakukan pendampingan sejak awal, petugas mendatangi sasaran target dan memastikan data keluarga yang berisiko stunting kemudian dilaporkan melalui elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil)," kata Ferry.

BACA JUGA:Perbaiki Data Penerima Bansos, TKSK dan Fasilitator Harus Bekerja Maksimal

Ditambahkan Ferry, ini merupakan upaya Pemerintah daerah agar kasus stunting tidak bertambah. Selain itu, dalam menangani kasus stunting para OPD diwajibkan merawat anak yang telah dinyatakan positif stunting hingga tuntas melalui program bapak ibu asuh.

BACA JUGA:Kelangkaan BBM Landa Kabupaten Kaur, Harga Eceran Melambung

“Program bapak ibu asuh ini sudah berjalan, tinggal dioptimalkan lagi," pungkasnya. (one)