Dewan “Semprot” Eksekutif, Sentil Janji Gusnan-Rifai Yang Belum Terealisasi

Banyak keluhan masyarakat yang berobat di RSHD Manna karena sering membeli obat dan alat medis lainnya ke apotek luar menggunakan uang pribadi. 

Fasilitas pelayanan juga tidak dirawat dengan baik. Kenyamanan pasien jauh dari kata layak. Dewan juga menyoroti utang RSHD Manna yang membengkak mencapai miliaran rupiah.

BACA JUGA:Hewan Buas Kembali Mengganas di Seluma, 4 Ekor Kambing Warga Selinsingan Mati Diterkam

Selanjutnya, dewan juga menyoroti penataan aset yang masih ada tidak sesuai. Misalnya aset kendaraan dinas yang tidak sesuai peruntukan. 

Ada mobil dinas atau motor dinas dikuasai oleh pejabat yang tidak sesuai bahkan ada juga yang dikuasai kerabat pejabat.

Dewan juga meminta pengelolaan PAD dimaksimalkan. Hal itu untuk mendorong capaian PAD. Sebab masih banyak potensi PAD yang bisa digenjot untuk menambah pendapatan daerah, seperti parkir dan tambang galian C.

BACA JUGA:Enam Kegiatan Akan Meriahkan HUT Seluma

Diakhir rekomendasinya, Nurmansyah juga menyentil beberapa janji kampanye Gusnan-Rifai yang belum terealisasi. 

Seperti program SAKTI atau satu keluarga satu ekor sapi, dan pembuatan pabrik CPO mini yang belkum ada tanda-tanda terealisasi. Padahal dalam waktu dekat pemerintahan Gusnan-Rifai segera berakhir.

BACA JUGA:DBH Cair Rp 17,6 Miliar, Bupati Prioritaskan Kegiatan Menyentuh Kebutuhan Dasar

“Rekomendasi lembaga ini tentu bertujuan untuk kebaikan daerah. Kami berharap hal ini menjadi catatan dan menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya. Mari kita berbenah dengan serius untuk daerah tercinta ini,” ujar Nurmansyah.

BACA JUGA:Gerbong Mutasi Pejabat Di Lingkungan Pemda Seluma Segera Bergerak

Sementara itu, Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si yang mewakili bupati dalam rapat paripurna itu menyampaikan apresiasi atas masukan dan saran DPRD. 

Pihaknya siap untuk melakukan pembenahan agar bisa lebih baik lagi kedepannya. (yoh)