Lestarikan Bahasa Daerah Melalui Kreasi Pantun

BELAJAR: Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam ruang kelas-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Selatan sangat mendorong upaya pelestarian Bahasa daerah khususnya Bahasa serawai yang mayoritas digunakan masyarakat di daerah ini.

Salah satu upaya yang dilakukan Disdikbud Bengkulu Selatan untuk melestarikan Bahasa yang diturunkan nenek moyang tersebut melalui kreasi pantun Bahasa daerah yang diselipkan pada mata pelajaran muatan lokal (mulok).

BACA JUGA:Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan, Pantai Danau Kembar Bakal Ditata Ulang

“Ini sudah saya instruksikan langsung ke Kepala Satuan Pendidikan masing-masing. Bahasa daerah adalah aset yang harus dijaga, oleh karena itu kami menerapkan cara tersendiri untuk melestarikannya,” ujar Plt. Kadisdikbud Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya, M.Pd.

Lanjut Lusi, penerapan pantun kreasi Bahasa serawai sangatlah menarik sekaligus memberikan motivasi bagi siswa untuk menciptakan gaya Bahasa yang selaras dengan kaum millennial.

Lebih daripada itu, Lusi meyakini bahwa dengan melestarikan Bahasa daerah maka kedepan Bengkulu Selatan tidak akan kehilangan identitas diri.

BACA JUGA:Sukseskan Program Cetak Sawah, Distan Seluma Normalisasi Jaringan Irigasi

BACA JUGA:Nelayan Kaur Terima Bantuan Mesin Tempel Perahu

“Bahasa itu penyambung komunikasi sekaligus wadah untuk menyatukan masyarakat. Bahkan ada pepatah yang menyebut bahwa jika ingin cepat diterima di suatu daerah, maka kuasailah Bahasa di wilayah tersebut,” papar Lusi.

Sejauh ini dia menilai penerapan inovasi pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa daerah di sekolah sudah berangsur baik. Bahkan, masing-masing siswa sudah mulai aktif mengekspresikan ide kreatif mereka.

“Harapan kedepan, siswa semakin kreatif dan mencintai daerah asalnya,” pungkas Lusi. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan