AMAN Tanah Serawai Lakukan Ritual Hukum Adat di Depan Pengadilan Negeri Tais

radarselatan.bacakoran.co - TAIS, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tanah Serawai bersama mahasiswa melakukan aksi damai di depan Pengadilan Negeri Tais. 

Pengurus Wilayah AMAN Bengkulu yang juga bertindak sebagai kordinator lapangan, Endang, mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan ke Pengadilan Negeri Tais.

BACA JUGA:Bukan Hanya di Lingkungan Kantor Kemenag, Jaksa Juga Lirik Proses PPG Dinas Dikbud Seluma

Aksi ini dilakukan AMAN dan mahasiswa untuk mendukung Anton dan Kayun yang merupakan Masyarakat Adat Serawai Semidang Sakti Pering Baru akan disidang atas tuduhan mencuri kelapa sawit di atas tanahnya sendiri.

Menurut AMAN perkebunan itu sudah diwariskan secara turun menuntun kemudian diklaim oleh perusahaan perkebunan kelapa Sawit milik PTPN VII Unit Talo-Pino.

BACA JUGA:Mensyukuri Nikmat Hujan 

"Kami  melakukan aksi damai, aksi solidaritas terhadap Anton dan Kayun yang saat ini sedang  mengikuti proses persidangan. Anton pada 9 Februari 2025 lalu ditahan oleh pihak aparat, dituduh mencuri buah kelapa sawit yang di klaim milik PTPN IV region VII  unit Talo-Pino.

Kami terus mendesak pihak aparat untuk memberikan kepastian hukum dan menegakkan keadilan sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku," ujar Endang.

BACA JUGA:Terkait Kegiatan HUT Seluma, Dewan Seluma Tidak Kompak

Aksi diawali dengan ritual hukum adat dengan punjung tigo ruang, ritual itu untuk meminta restu dan meminta perlindungan dari tuhan yang maha kuasa serta meminta restu terhadap leluhur.

"Saat ini sama-sama kita ketahui tanah itu merupakan tanah leluhur, warisan untuk Anton dan Kayun dari leluhurnya dahulu," tegasnya. 

Aksi solidaritas terhadap Anton dan Kayun kali ini untuk meminta keadilan ke Pengadilan Negeri Tais.

BACA JUGA:Stok Blangko KTP di Bengkulu Tersedia 19 Ribu Keping