Rukun dan Syarat Wajib Puasa yang Harus Diketahui

Reporter: Andri Irawan |

Editor: Andri Irawan |

Selasa , 25 Feb 2025 - 08:16

Rukun dan syarat wajib puasa-istimewa-freepik.com

1. Beragama Islam

Hanya orang yang beragama Islam yang diwajibkan berpuasa. Orang yang tidak beriman kepada Islam tidak memiliki kewajiban menjalankan ibadah ini.

2. Berakal

Puasa hanya diwajibkan bagi orang yang berakal. Orang gila, pingsan, atau mabuk tidak diwajibkan berpuasa.

3. Sehat

Orang yang sakit diperbolehkan tidak berpuasa. Namun, setelah sembuh, ia wajib mengganti puasanya di lain hari.

4. Balig

Seseorang wajib berpuasa ketika sudah mencapai usia balig. Tanda balig pada laki-laki adalah mimpi basah, sedangkan pada perempuan ditandai dengan menstruasi.

5. Memiliki Kemampuan dan Kesanggupan

Puasa diwajibkan bagi mereka yang mampu. Orang tua renta atau yang memiliki penyakit kronis tidak wajib berpuasa tetapi harus membayar fidyah, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 184:

“...Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin...”

6. Suci dari Haid dan Nifas

rukun dan syarat wajib puasa yang harus diketahui                            radarselatan.bacakoran.co - rukun puasa dan syarat wajibnya merupakan dua hal penting yang harus dipahami dan dipenuhi dalam menjalankan ibadah puasa, baik puasa ramadhan maupun puasa sunah. 
dengan memahami dan melaksanakannya, puasa yang dijalankan menjadi sah, diterima oleh allah swt, dan mendapatkan keberkahan.
baca juga:mengenal takjil: sajian khas pelengkap berbuka puasa di bulan ramadhan
rukun puasa
rukun puasa adalah pilar utama dalam menjalankan ibadah puasa yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim. jika salah satu rukun tidak dipenuhi, maka puasa dianggap batal atau tidak sah.
rukun puasa terdiri dari dua hal, yaitu:
1. membaca niat berpuasa
baca juga:puasa segera tiba, ini ide minuman dan makanan takjil yang populer dan laris di bulan ramadan
rukun pertama adalah membaca niat sebagai bentuk penegasan dalam melaksanakan ibadah puasa. niat menjadi fondasi utama yang harus diucapkan sebelum berpuasa. tanpa niat, puasa tidak sah, sebagaimana sabda rasulullah saw:
“barang siapa tidak berniat puasa di waktu malam, maka tiada puasa baginya (tidak sah).” (hr abu daud, tirmidzi, nasa’i, dan ibnu majah).
untuk puasa wajib seperti ramadhan, niat dapat dilafalkan sejak waktu magrib hingga sebelum fajar. sementara itu, niat puasa sunah dapat dibaca setelah fajar sebelum masuk waktu zuhur, asalkan belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
baca juga:pengurus masjid diminta waspada penipuan jelang ramadan
bacaan niat puasa ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَنَةِ لِلّهِ تَعَالَى
artinya: “saya niat menjalankan ibadah puasa esok hari demi menunaikan fardu di bulan ramadhan pada tahun ini hanya karena allah swt semata.”
2. menahan diri dari hal yang membatalkan puasa
rukun kedua adalah menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga matahari terbenam. hal-hal tersebut antara lain:
baca juga:jelang ramadan, jam belajar disesuaikan
- makan dan minum
- berhubungan suami istri
- haid dan nifas
- murtad (keluar dari islam)
- muntah dengan sengaja
sebagaimana firman allah swt dalam q.s. al-baqarah ayat 187:
baca juga:menjelang bulan ramadan, pekat harus diberantas
“...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam...”
syarat wajib puasa
syarat wajib puasa adalah hal-hal yang harus dipenuhi sebelum seseorang diwajibkan berpuasa. 
jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka kewajiban berpuasa gugur. berikut adalah syarat wajib puasa:
1. beragama islam
baca juga:puasa tinggal menghitung hari! ini 5 peluang usaha kreatif di bulan ramadan
hanya orang yang beragama islam yang diwajibkan berpuasa. orang yang tidak beriman kepada islam tidak memiliki kewajiban menjalankan ibadah ini.
2. berakal
puasa hanya diwajibkan bagi orang yang berakal. orang gila, pingsan, atau mabuk tidak diwajibkan berpuasa.
3. sehat
orang yang sakit diperbolehkan tidak berpuasa. namun, setelah sembuh, ia wajib mengganti puasanya di lain hari.
4. balig
baca juga:pemkab seluma sudah siapkan anggaran untuk safari ramadan
seseorang wajib berpuasa ketika sudah mencapai usia balig. tanda balig pada laki-laki adalah mimpi basah, sedangkan pada perempuan ditandai dengan menstruasi.
5. memiliki kemampuan dan kesanggupan
puasa diwajibkan bagi mereka yang mampu. orang tua renta atau yang memiliki penyakit kronis tidak wajib berpuasa tetapi harus membayar fidyah, sebagaimana firman allah swt dalam q.s. al-baqarah ayat 184:
“...dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin...”
6. suci dari haid dan nifas
baca juga:kemenag gelar sidang isbat 28 februari untuk penentuan awal ramadan 2025
perempuan yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan berpuasa, tetapi wajib menggantinya di lain hari.
7. tidak dalam perjalanan jauh (bukan musafir)
musafir diperbolehkan tidak berpuasa jika merasa kesulitan. ia dapat mengganti puasanya di hari lain setelah perjalanan selesai.
dengan mengetahui dan memahami rukun serta syarat wajib puasa sangat penting agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh allah swt. 
selain itu, untuk menyempurnakan ibadah puasa, jangan lupa untuk menunaikan zakat fitrah di bulan ramadhan. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Selatan 7 Maret 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan