Keunikan Desa Kete Kesu, Destinasi Wisata Sakral di Tana Toraja, Hingga Keunikan Rumah Tanpa Paku

Runah adat di desa kete kesu yang menjadi salah satu daya tarik yang unik-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Desa Kete Kesu merupakan salah satu pusat destinasi wisata bersejarah di Tana Toraja.

Desa ini tidak hanya menawarkan pemandangan indah yang memukau, tetapi juga kehidupan masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi adat istiadat.

Keunikan tradisi serta budaya yang kental menjadikan desa ini semakin menarik untuk dikunjungi.

BACA JUGA:Buntu Sopai, Objekwisata Yang Selalu Bikin Penasaran di Toraja Utara

Sebagai salah satu situs cagar budaya, Kete Kesu menyimpan berbagai peninggalan purbakala, termasuk kuburan batu berusia ratusan tahun.

Peninggalan ini menjadi bukti nyata kehidupan masa lalu di wilayah ini. Selain sejarahnya yang kaya, desa ini juga terkenal sebagai pusat kerajinan ukiran dan lukisan yang telah diakui dunia.

Banyak wisatawan asing tertarik untuk membeli hasil karya masyarakat setempat untuk souvenir.

Saat menjelajahi desa ini, kamu akan melihat deretan rumah adat khas Toraja yang disebut Tongkonan.

Rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan dengan teknik susun kayu yang unik.

Sekilas, bentuknya memang mirip rumah panggung, tetapi ada beberapa perbedaan mencolok.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Tanah Toraja, Pemakaman Raja Sangalla Menjadi Bukti Nyata

Salah satunya adalah kolong rumah yang dimanfaatkan sebagai kandang ternak, serta bagian dalam rumah yang sering digunakan untuk menyimpan jenazah keluarga sebelum dikuburkan.

Keunikan lain dari Tongkonan adalah bentuk atapnya yang menyerupai perahu terbalik dan dibuat dari buritan kayu yang dilapisi ijuk hitam.

Atap ini juga sering diibaratkan seperti tanduk kerbau. Setiap Tongkonan selalu menghadap ke utara, sesuai dengan kepercayaan masyarakat Toraja bahwa leluhur mereka berasal dari arah tersebut.

Bahkan, mereka percaya bahwa arwah orang yang telah meninggal akan berkumpul kembali dengan leluhur di utara.

Karena adat istiadat yang masih dijaga dengan kuat, wisatawan yang datang ke Kete Kesu harus mematuhi semua peraturan yang berlaku.

BACA JUGA:Pesona Air Terjun Sarambu, Surga Alam Tersembunyi di Tana Toraja Yang Menarik Untuk Dikunjungi

Jika ada yang nekat melanggar, mereka bisa dikenai sanksi adat, mulai dari memberikan persembahan hewan, melakukan pelayanan adat, hingga penahanan.

Oleh karena itu, sebelum berkunjung, pastikan untuk mencari informasi terkait aturan di desa ini agar perjalananmu tetap menyenangkan tanpa hambatan.

Untuk menuju Kete Kesu, perjalanan dari Kota Rantepao hanya sekitar 5 km, sedangkan dari Makale sekitar 14 km.

Lokasinya yang cukup dekat dengan Rantepao—kota berbasis pariwisata—memudahkan wisatawan untuk mengaksesnya, baik dengan kendaraan maupun berjalan kaki.

BACA JUGA:Buntu Sopai, Detinasi Wisata Memukau di Tanah Toraja, Cocok Untuk Tempat Bersantai Menikmati Pemandangan Alam

Jika mengalami kesulitan, kamu bisa menggunakan aplikasi peta digital untuk membantu menemukan lokasi dengan lebih akurat.

Sesampainya di desa, wisatawan domestik hanya dikenakan tiket masuk sekitar Rp5.000, sementara wisatawan mancanegara sekitar Rp10.000 saja.

Tak heran jika Kete Kesu menjadi salah satu destinasi wisata favorit, terutama saat liburan sekolah.

Selain menikmati keindahan alam dan budaya, kamu juga bisa menambah wawasan tentang sejarah dan tradisi Toraja yang masih lestari hingga kini. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan