Camat Kedurang Terlibat Dalam Proyek MCK Puluhan Miliar, Ternyata Karena Hal Ini…
JELASKAN: Camat Kedurang memberi penjelasan soal keterlibatannya yang aktif dalam pengawasan proyek MCK-Gio-radarselatan.bacakoran.co
BACA JUGA:Dewan Minta Manajemen Rumah Sakit Benahi Fasilitas dan Sistem Layanan
“Kalau mobil dinas camat digunakan menganggkut material proyek, saya pastikan tidak. Tapi kalau membawa titipan seperti kabel, kemudian kemarin ada membawa kloset yang pecah dari Manna ke Kedurang, itu memang saya. Tapi kalau digunakan untuk operasional material proyek saya pastikan tidak,” ujarnya.
Camat juga membantah kalau dirinya terlibat dalam mengatur pekerjaan proyek MCK di Kedurang. Versinya, Ia hanya menjalankan tugas dan fungsi sebagai camat.
BACA JUGA:Hasil Audit Keluar, Jaksa Segera Rilis KN Dari Pembebasan Lahan Pemkab Seluma
Dirinya ikut langsung mengawasi di lapangan, bahkan dibeberapa kesempatan ikut membantu tukang bekerja, hal itu adalah biasa sebagai bentuk pelayanannya sebagai camat kepada masyarakat.
“Soal itu saya lakukan di jam kerja (kantor), saya ini kan wilayah kedurang, dan ini merupakan salah satu kewajiban saya dalam melayani masyarakat.
BACA JUGA:Rakernas FoSSEI, Seminar Pertumbuhan Ekonomi Islam
Apalagi camat diperintahkan lebih banyak dilapangan. Dan kebetulan ini proyek MCK sedang berjalan, jadi saya banyak dilapangan untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan baik,” tukasnya.
Untuk diketahui, 4 desa di Kecamatan Kedurang menerima total 140 unit pembangunan MCK. Rinciannya Desa Lawang Agung 34 unit, Desa Durian Sebatang 60 unit, Desa Muara Tiga Ilir 34 unit, dan di Desa Palak Siring 12 unit.
BACA JUGA:Marak Isu Honorer Siluman, Tim Satgas Saber Pungli Seluma Datangi OPD
Pembangunan MCK tersebut merupakan kucuran anggaran dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Bengkulu dengan total anggaran Rp48 miliar. Total pembangunan MCK di Bengkulu Selatan sebayak 2.201 unit yang tersebar di 11 kecamatan. (yoh)