Kondisi Balita Yang Keluar Cacing Dari Mulut dan Hidung Mulai Membaik

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Kondisi balita asal Kabupaten Seluma yang terinfeksi cacing mulai membaik. Saat ini balita KNS yang berusia 1,8 tahun dan kakaknya Aa (4) masih menjalani perawatan intensif di RSUD M Yunus Bengkulu dan RS Ummi Bengkulu. 

Dokter Bedah Anak RSUD M. Yunus, dr. Wahyudi, Sp.BA mengatakan, rumah sakit menerima pasien anak tersebut dua hari lalu. Kondisi pasien saat itu mengeluhkan perut kembung, muntah-muntah, demam dan kesulitan buang air besar. Selain itu dari muntahnya keluar cacing. 

BACA JUGA:Mentan Pastikan Stok Beras Aman Hingga Desember

"Hasil rongent dan USG banyak sekali cacing di usus halus dan usus besarnya. Dengan diameter 0,4 hingga 0,5 sentimeter, luar biasa besarnya," kata Wahyu. 

Tim dokter bedah dan dokter anak kemudian berdiskusi karena pasien belum pernah mendapat terapi obat cacing dan diberikan obat cacing. Saat ini pasien sudah membaik, terlihat pada hari ini banyak perubahan. 

BACA JUGA:Tingkatkan Pemahaman Regulasi, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan Gencarkan Supervisi Madrasah

"Kemarin saat datang sesak, membutuhkan oksigen, sekarang sudah bisa menangis dan bergerak. Kemarin tidak ada respon seperti tidak sadar. Kami masih observasi dan pemberian obat," ujarnya. 

Sedangkan pasien atas nama Aa (4) yang dirawat di RS Ummi sudah membaik. Namun pasien akan dipindahkan ke RSUD M Yunus. 

BACA JUGA:Kerugian Korupsi Kebocoran PAD Mega Mall Ditaksir 194,6 Miliar

"Terapi yang sama sudah diberikan (seperti kepada adiknya), sekarang sudah membaik," kata Wahyu. 

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten Seluma telah turun ke lokasi melakukan investigasi. Hasil peninjauan menyebutkan bahwa rumah yang ditempati kedua bocah itu tidak layak huni, dengan kondisi dinding papan rusak, lantai masih tanah, serta lingkungan sekitar kotor dan dipenuhi kotoran ayam.

BACA JUGA:Soal Utang Daerah Rp 43,7 Miliar Lebih, Ini Kata Bupati Seluma

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menegaskan, pemerintah akan memberikan pelayanan kesehatan maksimal dan pengobatan gratis bagi kedua balita tersebut.

"Saya minta pasien ditangani secara serius dan tidak dibebani biaya sedikit pun," kata Helmi.