Harga Kelapa Sawit Turun Lagi, Segini Per Kilogramnya
TURUN: Harga TBS kelapa sawit kembali turun. Tampak tumpukan TBS milik pengepul yang siap diangkut ke pabrik-Rezan Okto W-RadarSelatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul kembali mengalami penurunan. Bahkan nominal penurunan harga TBS tersebut lumayan besar dibandingkan pekan lalu.
Per kilogram TBS sawit petani saat ini dibeli seharga Rp2300 per kilogram dari semula Rp2550.
Terjadinya penurunan harga tersebut tentu membuat kalangan petani mulai mengeluh, sebab biaya perawatan dan pengelolaan kebun tidaklah sedikit.
BACA JUGA:DPRD Tetapkan Helmi Hasan-Mian Gubernur dan Wagub Bengkulu
BACA JUGA:Motor Vespa Keren Tahun 2025, Harga Murah Cuma Rp 18 Jutaan, Tampilan Keren dan Mesin Tangguh
“Sudah dua hari ini harga sawit turun, memang ada pemberitahuan dari pabrik kalau memang harga beli mereka turun,” ujar Nengsih (45) pengepul TBS sawit asal Kecamatan Pino Raya.
Lanjutnya, meski terjadi penurunan harga, namun tidak ada pembatasan grade TBS yang dibeli. TBS milik petani semuanya diterima meski ukurannya kecil. Tak hanya itu, tidak adanya aturan grade juga menghindarkan TBS petani dari potongan surtasi.
BACA JUGA:Bupati Kaur Meninggal Dunia, Kesbangpol Ingatkan Pasang Bendera Setengah Tiang
“Sekarang pembelian TBS sifatnya universal, alias tidak ada TBS kriteria tertentu atau khusus. Semuanya sama dan dibeli dengan harga yang sama,” imbuh Nengsih.
Pengepul TBS lainnya Suhenri Rahmat (35) turut mengamini adanya penurunan harga TBS sawit. Suhenri menilai penurunan TBS sawit kurang pas lantaran hasil panen petani saat ini mulai menurun.
BACA JUGA:Kombinasi Usaha Menguntungkan, Perkebunan Pisang Kepok, Peternakan Sapi dan Kolam Lele
BACA JUGA:Potensi Usaha Perkebunan, Budidaya Tanaman Pisang Kepok, Jarak Tanam Ideal dan Perawatan
“Kebanyakan masyarakat bergantung dari hasil panen sawit, kalau harga terus turun pasti kasihan masyarakat. Apalagi nanti sampai harganya di bawah Rp2000, tentu akan menimbulkan kerugian,” jelasnya.
Lanjur Suhenri, sejak hasil panen petani menurun beberapa pekan belakangan. Pihaknya hanya mampu menyuplai sekitar 15 ton TBS per harinya. Padahal, dalam situasi normal bisa mencapai 30 ton lebih.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Bupati Kaur Provinsi Bengkulu H Lismidianto Meninggal Dunia Di Jakarta
“Kalau nanti di pertengahan tahun ini tidak terjadi hujan, maka sawit bisa trek lagi. Sebab, bunga sawit mulai menurun. Jika demikian, petani pasti lebih menjerit lagi,” akunya.
Terpisah, KTU PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) Softjan Tjiawi menyebut penurunan harga TBS ditingkat pabrik karena pengaruh harga CPO dunia.
BACA JUGA:Bupati Dorong Peningkatan Fasilitas Sirkuit Balap Padang Panjang