Pending Klaim BPJS Kesehatan Bisa Hambat Pelayanan Di Rumah Sakit
Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Ari Mukti Wibowo -Ist-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Ari Mukti Wibowo menyebut, pendingan klaim BPJS Kesehatan di RSUD M Yunus dapat menghambat pelayanan kepada pasien. Besaran klaim itu bisa mencapai 30 persen.
"Ini bisa menghambat operasional di rumah sakit. Nominal 30 persen itu cukup tinggi," kata Ari.
BACA JUGA:Kuota LPG Bersubsidi Bengkulu Belum Diterima, Diharapkan Meningkat
Ari mencontohkan, pendingan klaim yang dimaksud seperti pembayarannya seharusnya Rp10 miliar namun hanya dibayarkan Rp7 miliar. Sisanya Rp3 Miliar dilakukan pending.
"Itu sudah banyak untuk bayar, macam - macam. Bisa obat, kantong darah, jasa layanan, tapi kondisi seperti itu menjadi pekerjaan rumah manajer untuk cari solusi," kata Ari.
Ari mengatakan, pending klaim BPJS itu bisa mencapai 4 bulan. Hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab rumah sakit mengalami kekosongan obat. rata - rata, katanya, dalam satu bulan, pending klaim BPJS bisa mencapai Rp3,5 miliar.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Terus Kembangkan Sektor Objek Wisata Tahun 2025 Ini Targetnya
BACA JUGA:Dari Kasus Tabrakan Beruntun, Polisi Amankan Sopir Mobil Ambulance
"Silahkan dihitung saja. Kalau biasanya hanya 5 persen, tapi juga pernah 4 bulan," kata Ari.
Meskipun kerap mengalami kendala, Ari menyebut, rumah sakit tetap mencari berbagai upaya agar jangan sampai pelayanan kepada masyarakat terganggu.
"Tergantung pihak rumah sakitnya bagaimana meramu kondisi itu jangan sampai pelayanan terganggu," pungkasnya. (cia)