6 Bahaya Tidak Mencabut Charger dari Colokan Listrik Dalam Waktu Lama, Nomor 1 Sangat Mengerikan
Bahaya charger HP tidak dicabut dalam waktu lama-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Salah satu kebiasaan buruk namun masih sering terjadi di kalangan amsyarakat saat ini adalah tidak mencabut charger hanphone dari colokan listrik padahal sudah tidak terhubung lagi dengan handphone.
Hal ini sering dijumpai, setelah selesai mencharger handphone, chargernya tidak dicabut dari colokan.
Sepintas hal ini sepele, namun jangan salah kebiasaan ini dampaknya sangat buruk bahkan bisa menyebabkan bahaya besar.
BACA JUGA:Petani Wajib Paham, Ini Keunggulan Padi Mekongga Dibandingkan Varietas Padi Lain
Berikut bahaya tidfak mencabut chrager dari colokan:
1. Meningkatkan Risiko Kebakaran
Meninggalkan charger yang terpasang di colokan listrik dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Meskipun tidak terhubung ke perangkat, charger yang masih terpasang bisa mengalami overheating (kepanasan) karena aliran listrik yang terus mengalir.
Panas berlebih ini bisa menyebabkan kabel atau perangkat charger meleleh atau bahkan terbakar.
Penting untuk dicatat bahwa kejadian kebakaran yang disebabkan oleh charger ini jarang terjadi, tetapi risikonya tetap ada, terutama jika charger tersebut sudah tua, rusak, atau tidak terawat dengan baik.
BACA JUGA:5 Varietas Padi Pendatang Baru, Paling Dicari Petani, Hasilnya Melimpah
2. Memboroskan Energi dan Meningkatkan Tagihan Listrik
Meski terlihat tidak banyak, charger yang tetap terpasang di colokan listrik meskipun tidak digunakan tetap menyedot sedikit daya.
Ini disebut "standby power" atau "phantom load", yang artinya perangkat tersebut menggunakan listrik meskipun dalam keadaan idle (tidak digunakan). Dalam jangka panjang, ini bisa berdampak pada tagihan listrik bulanan.
Jika kamu memiliki banyak perangkat yang charger-nya sering dibiarkan terpasang, seperti ponsel, laptop, atau perangkat elektronik lainnya, biaya yang ditimbulkan karena konsumsi daya ini bisa cukup besar, meskipun setiap perangkat hanya menghabiskan sedikit energi.
BACA JUGA:Padi Unggul Yang Paling Dicari Untuk Musim Tanam 2025, Benar benar Unggul dan Potensi Hasil Melimpah
3. Mempercepat Kerusakan pada Charger
Charger yang terus menerus terhubung dengan colokan listrik dalam waktu lama dapat mengalami keausan lebih cepat.
Salah satu penyebabnya adalah aliran listrik yang terus-menerus yang dapat mempengaruhi komponen internal charger, mempercepat kerusakan, atau bahkan menyebabkan kegagalan total pada charger.
Ini tentu akan membuat kamu harus mengganti charger lebih sering, yang tentunya dapat mengeluarkan biaya tambahan.
BACA JUGA:Pulau Kambing di Bima, Tawarkan Pemandangan Eksotis dengan Keindahan Biota Laut, Cocok Untuk tempat Berlibur
4. Mengganggu Kinerja Perangkat Elektronik
Penyebab lain dari kerusakan yang dapat terjadi akibat charger yang tetap terpasang adalah kemungkinan terjadinya overcharging atau pengisian daya berlebihan pada perangkat.
Meskipun sebagian besar perangkat modern memiliki fitur pengisian daya otomatis yang akan berhenti mengisi begitu baterai penuh, tetapi masih ada risiko baterai perangkat menjadi kurang optimal dalam jangka panjang jika charger sering dibiarkan terpasang. Ini dapat memperpendek umur baterai dan mengurangi efisiensinya.
BACA JUGA:Tahun Depan Pemda Bengkulu Selatan Bedah 10 Rumah Warga Miskin
5. Risiko Keamanan Listrik
Selain risiko kebakaran, ada juga potensi risiko listrik lainnya ketika charger tidak dicabut dari colokan.
Terutama jika menggunakan charger dengan kualitas rendah atau sudah rusak, kabel yang terhubung dengan colokan bisa menyebabkan arus pendek atau masalah lainnya yang berpotensi merusak instalasi listrik rumah.
6. Dampak Lingkungan
Setiap kali perangkat yang tidak digunakan terus menyedot daya dari sumber listrik, itu berarti ada pemborosan energi yang tidak hanya membebani tagihanmu, tetapi juga berdampak pada lingkungan.
Energi yang terbuang ini umumnya berasal dari pembangkit listrik yang mungkin menggunakan bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim. (**)