Kehidupan di Desa Nukunonu, Pemukiman Paling Terisolasi di Tengah Samudra, Ancaman Tenggelam Selalu Mengintai

Desa terancam tenggelam-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Nukunonu adalah sebuah pemukiman kecil di tengah Samudra Pasifik yang terancam tenggelam akibat perubahan iklim.

Perpaduan antara birunya laut dan hijaunya pepohonan menciptakan daya tarik yang luar biasa, menjadikan tempat ini sebuah kawasan yang indah dan penuh keberanian.

Namun, di balik pesonanya, ancaman besar selalu mengintai, terutama gelombang laut yang semakin mendekat.

Nukunonu, yang dulu dikenal sebagai Duke of Clarence, terletak di sebuah pulau terpencil di Samudra Pasifik Selatan.

BACA JUGA:Pendangkalan Alur Pulau Baai Hambat Pendistribusian BBM

Dengan luas hanya sekitar 4,7 km persegi, pulau ini lebih kecil dibandingkan dengan Ancol di Jakarta yang mencapai 5,77 km persegi.

Pulau ini termasuk dalam kategori atol atau pulau cincin, dengan konsentrasi penduduk yang hanya terkonsentrasi di satu desa, yakni Nukunonu.

Sisanya, pulau ini terdiri dari pasir putih, hutan lebat, dan kebun kelapa yang subur.

Secara administratif, Nukunonu adalah wilayah dependen yang berada di bawah otoritas negara lain, yaitu Selandia Baru, yang mengendalikan kawasan ini.

BACA JUGA: Pulau Stromboli di Italia, Kawasan Gunung Api Aktif Yang Dihuni Ribuan Manusia

Pulau ini sangat rentan tenggelam karena sebagian besar daratannya hanya beberapa meter di atas permukaan laut. Pemanasan global yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut memperburuk kondisi ini.

Tidak ada bandara di pulau kecil ini, sehingga satu-satunya akses ke sana adalah menggunakan kapal yang menyusuri Samudra Pasifik.

Nukunonu sebelumnya berada di bawah kekuasaan Samoa Barat, dan pada tahun 1925, Selandia Baru diberikan yurisdiksi atas pulau ini. Pengelolaan Nukunonu diatur oleh undang-undang pada tahun 1948.

Saat ini, Nukunonu dihuni sekitar 531 orang yang tinggal di rumah-rumah yang dibangun dengan bantuan keuangan dari Selandia Baru.

BACA JUGA:Pulau Nusa Mules, Surga Tersembunyi di Nusa Tenggara Timur, Pesonanya Sangat menarik

Pemukiman ini dipimpin oleh Tulega, sebuah dewan yang terdiri dari kepala kelompok keluarga dan dua anggota terpilih. Penduduk Nukunonu sebagian besar adalah orang Polinesia, yang memiliki budaya dan bahasa yang terkait erat dengan Samoa.

Kehidupan sehari-hari penduduk Nukunonu cukup bergantung pada alam sekitar. Mereka memelihara babi dan ayam, serta menangkap ikan dan krustasea untuk kebutuhan pangan.

Kelapa menjadi tanaman komersial utama yang dimanfaatkan untuk membuat copra, yaitu daging kelapa kering yang sangat bernilai.

BACA JUGA:Pulau Cocos di Australia, Sebagian Besar Masyarakatnya Berasal Dari Jawa, Ini Sejarahnya

Nukunonu sangat bergantung pada impor dari Selandia Baru untuk makanan, bahan bangunan, dan bahan bakar.

Air tawar menjadi komoditas yang sangat langka, dan penduduk setempat mengandalkan penampungan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

Curah hujan di pulau ini cukup tinggi, terutama pada musim angin pasat dari April hingga November.

Di sekitar pulau, terdapat dua pulau kecil yang digunakan untuk kuburan dan peternakan babi.

Pulau-pulau kecil lainnya digunakan untuk kebun sayur atau tempat piknik. Meskipun terisolasi, Nukunonu memiliki beberapa fasilitas yang mendukung kehidupan warganya, seperti rumah sakit, sekolah, dan layanan internet.

BACA JUGA:7 Kota Dengan Suhu Terpans di Indonesia, Nomor 2 Ada di Pulau Sumatera, Salah Satunya di Aceh

Pembangkit listrik tenaga surya yang didanai oleh Selandia Baru juga memberi listrik bagi pemukiman ini.

Pendidikan di Nukunonu bersifat gratis dan wajib bagi anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun.

Namun, untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, anak-anak Nukunonu harus merantau ke Selandia Baru, dengan beasiswa yang tersedia bagi mereka.

Meskipun terletak di tengah Samudra dengan pemandangan yang memukau, Nukunonu tidak banyak dikenal oleh wisatawan, sebagian karena lokasinya yang sulit dijangkau dan kurangnya promosi pariwisata.

BACA JUGA:5 Pulau Tak Berpenghuni di Indonesia, Pemandangan Alamnya Luar Biasa Indah, Ini Daftarnya

Namun pemandangan alam di tempat ini sangat menarik dan indah.

Sayangnya perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut menjadi ancaman serius bagi masa depan desa ini.

Jika kondisi iklim dunia terus memburuk, bukan tidak mungkin tempat indah ini akan hilang ditelan air laut, menghapus semua cerita yang pernah ada di atasnya. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan