Dewan Akan Telusuri Polemik PT. ABS dengan Masyarakat
Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Nissan Deni Purnama-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Aspirasi yang disampaikan Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) terkait polemik dengan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) akan ditindaklanjuti DPRD Bengkulu Selatan secepatnya. Dewan akan menelusuri akar persoalan polemik tersebut.
“Tentu akan dicarikan solusi terbaik untuk menyelesaikan polemik tersebut. Kami akan mengundang pihak terkait, kemudian akan memfasilitasi masyarakat untuk bertemu langsung dengan pihak PT ABS,” kata Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Nissan Deni Purnama, SIP.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Sekda Bengkulu Selatan Turun Langsung Pantau Harga Pasar
Polemik yang dipicu masalah lahan antara PT. ABS dengan masyarakat sudah lama terjadi. Sejak awal PT. ABS merintis izin lokasi, banyak masyarakat yang protes karena lahan dijual oleh orang yang bukan pemilik asli tanah tersebut.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Namun beberapa ada yang dituntaskan, hanya ada beberapa masyarakat yang tetap meminta ganti rugi pembebasan lahan.
Seiring berjalannya waktu, lahan yang sebelumnya sudah dibebaskan atau dibeli dan digarap PT. ABS terbengkalai.
BACA JUGA:4 Wanita Malam dan 2 Pria Hidung Belang Diamankan Polres Seluma
Sawit yang ditanam tidak diurus, lahan yang belum ditanam juga terbengkalai, sehingga banyak ditumbuhi tanaman liar atau kembali menjadi hutan.
Masyarakat pun meminta agar lahan tersebut dikembalikan lagi ke masyarakat, sehingga dapat dikelola atau dimanfaatkan.
BACA JUGA:Jaksa Ajukan Audit Kerugian Negara Usut Korupsi Dana BOK Puskesmas Palak Bengkerung
“Sebelumnya masyarakat sudah pernah menyampaikan persoalan ini ke lembaga (DPRD), dan pernah ditindaklanjuti dengan pembentukan pansus. Tapi sepertinya persoalannya belum selesai, sehingga masih menimbulkan masalah. Kali ini kami akan telusuri lagi dari awal persoalan ini, sehingga ada kejelasan dan solusinya. Soalnya jangan sampai hal ini menjadi konflik,” tukas Deni. (yoh)