Tanggulangi Kerusakan Pasca Bencana, BPBD Bengkulu Selatan Upayakan Dana Hibah
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan terus berupaya menanggulangi dampak bencana alam yang terjadi.
Upaya tersebut juga dilakukan dengan perbaikan infrastruktur yang rusak atas dampak dari bencana alam yang terjadi.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Siap Tindak “Pemain” Pupuk Subsidi
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPi menyampaikan pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan verifikasi terhadap usulan dana hibah.
Sebelumnya BPBD Bengkulu Selatan telah menyampaikan usulan kepada BNPB untuk penanganan pasca bencana yang telah terjadi sepanjang tahun 2023 hingga 2024 dengan harapan dapat direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.
BACA JUGA:Dinas PMD Bengkulu Selatan Minta BUMDes Berperan Dukung Program Nasional
"Verifikasi yang dilakukan oleh BNPB merupakan tahapan dari usulan dana hibah yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan ke pemerintahan pusat, yaitu BNPB,” ujar Hen.
Lebih lanjut, Hen menyampaikan setelah melakukan tahapan verifikasi dari Tim BNPB di lokasi terdampak bencana alam.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Komitmen Berantas Mafia Tanah
Masih ada beberapa tahapan lagi yang harus dilalui hingga pelaksanaan kegiatan fisik dapat berjalan dari dana hibah pusat.
"Dalam proses verifikasi ini, kami mendampingi Tim BNPB berserta BPBD Propinsi Bengkulu, Balai Wilayah Sungai Sumatera 7 Bengkulu, Bappeda Litbang Bengkulu Selatan, PUPR BS dan Badan Keuangan Daerah Bengkulu Selatan,” sampainya.
BACA JUGA:20 Finalis Bujang Gadis Seluma Jalani Seleksi Menuju Grand Final
Hen mengatakan dari hasil verifikasi tersebut, ada berbagai lokasi yang diverifikasi. Dari lokasi yang telah diverifikasi tersebut tersebar di 11 kecamatan di Bengkulu Selatan. Mulai Kecamatan Pino Raya, Air Nipis, Kedurang Ilir hingga Kecamatan Kedurang.
Adapun bencana alam yang terjadi di lokasi tersebut, yaitu bencana alam sebagian besar karena dampak intensitas hujan yang tinggi yang menyebabkan luapan air menerjang lahan pertanian warga dan merusak infrastruktur yang ada, terbaru di Desa Lubuk Resam Kecamatan Kedurang.