Prioritaskan Penanganan Desa Lokus Stunting
PENGARAHAN : Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni memberikan pengarahan atas penanganan stunting-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dalam upaya percepatan penurunan stunting Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan melalui Tim Percepatan Penurunan Sunting (TPPS) Bengkulu Selatan rutin menggelar rembuk stunting tingkat Kabupaten Bengkulu Selatan.
Hal yang masih menjadi perhatian Pemkab Bengkulu Selatan adalah desa lokus stunting, di Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Irpom dan Sumur Bor Akan Dibangun di Sari Mulyo Melalui Dana CSR PLN
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sukarni M.Si menyampaikan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Meningkat Signifikan
Ia juga mengatakan, penanggulangan stunting merupakan program prioritas nasional, untuk itu perlu mendapatkan perhatian bersama.
“Perhatian apa yang harus kita lakukan tentunya kita mulai dengan pemantauan status gizi dan perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan hingga 100 hari pertama kehidupan,” ujar Sukarni.
BACA JUGA:Program Pembebasan Pajak Kendaraan di Provinsi Bengkulu Akan Dikaji Kembali
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan melalui perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang diharapkan target penurunan rata- rata 2,7% per tahun dapat tercapai.
“Untuk mencapai hal tersebut perlu meningkatkan keselarasan dan pemantapan intervensi spesifik dan sensitif, baik oleh perangkat daerah dan juga dukungan dari lintas sektor,” ujarnya.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Berharap Petugas Puskesmas dan TPK Pantau Stunting
Sukarni juga mengatakkan, selain meningkatkan keselarasan dan pemantapan intervensi spesifik dan sensitive bisa juga meningkatkan aksi konvergensi di tingkat desa.
Mengoptimalisasi pemanfaatan Dana Desa (DD) maupun anggaran lain untuk mendukung bulan timbang dan imunisasi, bidan keluarga balita dan sekolah orang tua hebat untuk meningkatkan kemampuan pola asuh.