Irpom dan Sumur Bor Akan Dibangun di Sari Mulyo Melalui Dana CSR PLN
ilustrasi: Dana CSR PLN-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS - Sebentar lagi masyarakat petani di Desa Sari Mulyo Kecamatan Sukaraja tidak akan kesulitan air lagi untuk mengolah persawahan mereka.
Setelah mengeluhkan mengenai sumur bor yang rusak serta tidak adanya jaringan irigasi. Dinas Pertanian kemudian menyampaikan usulan dari masyarakat ke PLN Bengkulu.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Meningkat Signifikan
BACA JUGA:Program Pembebasan Pajak Kendaraan di Provinsi Bengkulu Akan Dikaji Kembali
Hasilnya, dalam waktu dekat irigasi pompa air (Irpom) akan dibangun menggunakan dana coorporate social responsibility (CSR) dari PLN Cabang Bengkulu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Arian Sosial didampingi Kabid Pertanian Joko Volleyantoro kepada wartawan.
"Kami meneruskan keluhan masyarakat di Desa Sari Mulyo Kecamatan Sukaraja ke PLN Cabang Bengkulu. Serta hasilnya untuk Irpom akan dibangun di Desa Sari Mulyo menggunakan dana CSR dari PLN," tegas Joko.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Berharap Petugas Puskesmas dan TPK Pantau Stunting
BACA JUGA:Cara Membuat Oralit untuk Bayi saat Mengalami Diare
Lebih lanjut, Joko mengatakan para petani di Desa Sari Mulyo kerap mengalami kesulitan mulai dari kekeringan parah saat musim kemarau hingga banjir yang melanda setiap musim hujan.
Hal itu disebabkan aliran irigasi dari sumber sungai air siabun yang tak berfungsi maksimal akibat kecilnya debit air.
BACA JUGA:Ini Cara Efektif untuk Mengatasi Kulit Melepuh
BACA JUGA:Berapa Jumlah Langkah Kaki Ideal untuk Turunkan Berat Badan? Simak Ulasannya
Sehingga para petani selalu menghadapi kondisi ektrim setiap tahunnya. Saat ini para petani di desa tersebut meminta untuk dibuatkan irigasi dari Sungai Sindur.
"Saat ini ada 180 hektar sawah di lokasi tersebut. Tentu tidak akan tercover semua jika hanya menggunakan Irpom dan sumur bor apalagi di saat musim kemarau. Namun, kami sudah menyampaikan terkait keluhan petani ini ke Dinas PUPR Provinsi," pungkasnya.
(rwf)