Petani Wajib tahu, Ini keunggulan dan kelemahan padi Mekongga Dibandingkan Varietas Lain

Peampakan padi mekongga yang sudah berbuah-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Padi Mekongga adalah salah satu varietas padi yang sudah cukup dikenal oleh kita para petani.

Bahkan, padi ini bisa diibaratkan sebagai padi sejuta umat, karena keunggulannya yang sudah terbukti di berbagai daerah.

Meskipun kini ada banyak varietas padi unggul baru yang bermunculan, padi Mekongga tetap bertahan dan menjadi pilihan favorit petani di seluruh Indonesia.

Padi Mekongga pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 sebagai hasil persilangan antara padi IR-64 dan padi galur A270 yang berasal dari Arkansas, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, Kelompok Tani Di Kedurang Panen Perdana Padi Inpari 32

Selama hampir 15 tahun, padi ini masih tetap eksis dan menjadi pilihan utama para petani, bahkan di tengah gempuran berbagai varietas padi unggul lainnya.

Padi Mekongga termasuk dalam golongan padi cere dengan bentuk tanaman tegak dan daun bendera yang juga tegak.

Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 106 cm dan menghasilkan nasi dengan tekstur pulen yang memiliki kadar amilosa sekitar 23%.

Padi Mekongga memiliki umur tanaman sekitar 125 hari setelah tanam, dengan potensi hasil mencapai 8,4 ton per hektar, dan rata-rata hasilnya sekitar 6 ton per hektar.

BACA JUGA:2 Jenis Padi Anakan Banyak Mencapai 50 Batang Setiap Rumpun, Bulir Lebat, Anti Robih, Potensi Hasil 12 Ton

Terdapat dua jenis padi Mekongga yang populer di kalangan petani, yaitu Padi Mekongga Super dan Padi Mekongga Jumbo.

Padi Mekongga Super memiliki potensi hasil yang lebih tinggi daripada varietas asli, mencapai 9 ton per hektar. Keunggulan lainnya adalah masa tanamnya yang lebih pendek, yakni 15 hari lebih cepat daripada varietas aslinya.

Sementara itu, Padi Mekongga Jumbo memiliki ciri gabah yang lebih besar dan masa tanam yang lebih singkat, 10 hari lebih cepat daripada varietas aslinya.

Padi Mekongga sebaiknya dibudidayakan di daerah dengan ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) untuk hasil yang maksimal.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Kelebihan dan Kekurangan Padi Cibatu 06

Di daerah dengan ketinggian tersebut, hasil padi Mekongga bisa mencapai 8 ton per hektar, lebih tinggi dibandingkan dengan padi IR-64 dan varietas lainnya.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penting untuk melakukan pemupukan yang tepat, dengan memperhitungkan waktu dan dosis pemupukan yang seimbang antara pupuk organik dan anorganik.

Pupuk organik digunakan untuk menjaga keseimbangan tanah, sementara pupuk anorganik mempercepat pertumbuhan tanaman padi.

BACA JUGA:Keunggulan Padi Cibatu 06, Padi Galur dengan Potensi Hasil Tinggi

Keunggulan Padi Mekongga

1. Tahan terhadap Hama dan Penyakit

Padi Mekongga cukup tahan terhadap serangan hama wereng biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain 4.

2. Harga Gabah yang Stabil

Harga gabah padi Mekongga cenderung stabil di pasar karena rendemennya yang cukup tinggi saat digiling menjadi beras.

3. Tekstur Nasi yang Pulen

Padi Mekongga menghasilkan nasi dengan tekstur pulen yang banyak diminati, terutama di daerah Jawa.

BACA JUGA:Benih Padi Malai Panjang Terbaru, Produksi Bisa Mencapai 12 Ton, Cocok Ditanam Tahun 2025

Kelemahan Padi Mekongga

Meskipun memiliki banyak keunggulan, padi Mekongga juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah batang yang mudah roboh, terutama pada musim penghujan.

Selain itu, jumlah anakan padi Mekongga cenderung sedikit, yang dapat mempengaruhi hasil panen. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan